Share

Bunga Untuk Tante Dinda

****

Tahlilan hari ke-40 meninggalnya Galuh berjalan dengan lancar. Saudara dan tetangga banyak yang hadir untuk ikut mendo'akan almarhumah, Helmi dan Wulan juga ikut serta mekipun hubungan Bram dan Wulan sedang tidak baik.

"Hel, kamu sakit? Kenapa memakai kursi roda?" tegur Bram pada Helmi.

"Iya, kakiku keseleo, Bram." Helmi berbohong.

"Oh, sudah di urut atau di bawa ke Dokter?"

"Sudah, ini lagi nunggu pemulihannya saja."

"Semoga cepat sembuh!"

"Makasih, Bram."

"Bram, kamu ini sama mertua nggak ada perhatiannya sama sekali, mentang-mentang anakku sudah meninggal. Pesankan taksi online, dong!" Wulan sedikit menggerutu.

"Loh, nggak bawa mobil?"

"Mobilku di j--"

"Maksudnya mobil Helmi di bengkel, Bram. Lagipula kaki Helmi, kan sedang sakit, Bram. Gimana, sih, kamu ini?" Wulan memotong ucapan Helmi yang hendak bilang kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status