Share

Bab 52. Berjumpa Teman Lama

Saat ini yang aku takutkan hanya keselamatan Naya dan Daffa. Haris seorang yang sangat ambisius. Segala keinginannya harus tercapai dan dia tidak pernah mau tahu dengan cara apa dia menggapainya. Apapun dan siapapun yang menghalanginya akan di babat habis.

"Mas, kita langsung pulang aja. Gak usah singgah makan lagi. Udah kenyang," pinta Naya dengan wajah di tekuk.

"Kasian Daffa!"

"Gak apa, Mas. Daffa kan masih minum ASI jadi mau makan atau gak makan dia tetap kenyang," ujar Naya.

Aku tahu sebenarnya dia bukan tidak lapar tapi karena kejadian tadi membuat selera makannya hilang dalam sekejab.

"Kalau adek gak makan, kualitas ASI kamu berkurang. Kasian Daffa jadi kurang gizi." ujarku memberi pengertian kepada Naya.

"Kekurangan gizi dari mana?" tanya Naya dengan heran.

"Adek gak makan apa-apa. Kualitas asimu jadi jelek. Bagaimana ada zat gizi, jika tidak ada isinya. Sama saja dia dengan meminum air kosong." ujarku lagi memberi penjelasan.

"Tapi Adek gak selera makan, Mas." ucap Naya seak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status