Share

Bab 59

"Nona, maaf mengganggu waktu Anda!"

Tyas menoleh, di sana Maria berdiri tegak seorang diri. Setelah diberi perintah untuk masuk, dia melangkah cepat dan duduk di sofa. Tyas pun mendekat padanya.

"Maaf karena sudah egois menganggap Tuan Edbert adalah Marlon Addison. Aku baru menyadari banyak perbedaan di antara mereka," ucap Maria pelan takut didengar pelayan atau Tuan Edbert yang tiba-tiba kembali.

"Perbedaan apa?"

"Pertama, Marlon sedikit lebih tinggi daripada Tuan Edbert, kulitnya pun tidak seputih dia. Kedua, Pak Damar bilang kalau lelaki yang menikahimu memang Tuan Edbert. Dia sudah lama bekerja di sini jadi sangat mudah membedakan keduanya. Ketiga ...."

Maria menunduk dalam, tangannya menyeka air mata yang mengalir deras. Aku kasihan, ingin memeluk juga enggan mengingat jarak antara kami semakin jauh.

"Yang ketiga apa, Maria?" tanyaku tidak sabar.

"Cinta sejati pasti bisa merasakan hadirnya seorang kekasih. Jika saja Tuan Edbert adalah Marlon, tentu di hatinya akan ada de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status