Share

BAB 23 KEDATANGAN IBU RYAN

Ryan duduk di ranjang di samping Tania berbaring. Ia merapikan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Tania. “Menurutmu apa? Saya akan mengabulkan apapun itu yang ada di pikiranmu?”

Tania menatap Ryan dengan sendu, ia membasahi bibirnya yang terasa kering dengan lidah. Ia menundukkan kepala, karena tidak tahan dengan tatapan mata Ryan.

Ryan mengulurkan tangan mengangkat dagu Tania. “Kenapa? Apakah kau malu, karena saya bisa menebak apa yang ada di kepala cantikmu itu?” Bisik Ryan tepat di telinga Tania.

Tania memejamkan mata, saat ia merasakan Ryan menggit telinganya lembut dan menelusuri sebelah lehernya dengan lidah, sehingga meninggalkan jejak basah.

Ia merasakan, bagai ada kupu-kupu yang bermain di perutnya. “Ka-kau ssalah, Ryan! Apa yang kau kira tidak sama dengan apa yang kupikirkan.” Tania mencoba mendorong kepala Ryan menjauh.

Ryan justru menelusuri pipi Tania dan berakhir di bibirnya. “Kau pembohong yang buruk!”

Bibir Tania dibungkam dalam ciuman yang dalam dan menyesakkan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status