Share

Bab 7 (Season dua)

POV ANGGA

“Angga, kamu sudah sarapan?” tanya Pak Handoko pagi ini. Ya, aku memang kepagian datangnya. Nggak betah juga di rumah lihat Martina kerjaanya bangkong terus tiap pagi. Nggak ada inisiatif buat bersih-bersih rumah atau apalah. Setidaknya jangan molor. Apa Dewi dulu juga sekesel ini ya, perasaannya, lihat aku bangun siang terus? Sedangkan dia bangun pagi untuk berangkat kerja.

“Angga?” sapa Pak Handoko lagi. Seketika membangunkan lamunanku.

“Eh, iya, Pak. Belum,” jawabku sedikit gelagapan.

“Sini, sarapan bareng!” Perintah Pak Handoko. Aku mengangguk seraya mendekat ke ruang makan. Kulihat Bu Gendis sangat baik melayani suaminya. Beruntung sekali Pak Handoko.

“Ini, Nak Angga piringnya,” sodor Bu Gendis, ku ambil piring itu seraya mengangguk dan tersenyum. Andai Martina melayani aku sebaik ini. Pasti tak akan tergoda hati ini untuk memiliki Dewi lagi.

“Pa, waktunya Hana imunisasi,” celetuk Bu Gendis. Hana adalah anaknya yang baru berusia lima bulan. Anak tiri Pak Handoko. Tapi P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status