Share

Bab 42

Samsir membawa Nayla dengan paksa. Wanita hamil itu terus meronta sembari memindai seisi rumah Mak Munah, dia terus mencari ke mana perginya wanita itu.

Salah satu tangan Nayla gunakan untuk memegangi perutnya agar tidak terlalu banyak mendapat guncangan. Namun, tetap saja akibat wanita itu yang tak fokus menatap ke depan, kaki atau bahkan perutnya terkantuk meja ataupun dinding kayu yang menghalangi.

“Lepaskan saya! Saya mau dibawa ke mana?” raung Nayla berusaha melepaskan cengkeraman tangan Samsir dari pergelangan tangannya.

“Diam! Kau tak akan pernah aku lepaskan. Tujuanku menemui Munah adalah untuk bisa membawamu.” Samsir tertawa setelah berkata demikian.

“Apa yang kau inginkan dari saya? Saya bahkan tidak mengenal, Anda.”

“Sebentar lagi kau akan tau siapa aku sebenarnya. Kau akan menjadi keberuntungan untukku malam ini, Wanita Asing.” Samsir kembali tertawa pada hari yang telah sempurna berganti malam itu.

Di tengah malam yang sunyi, Nayla terus saja meraung. Desa itu benar-benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status