Share

Bab 43

"Kamu ada di sini?” Senyum Nayla mengembang ketika melihat orang yang dia kenal kini berada dalam satu rumah dengannya.

“Hah?” Orang yang disapa terkejut sembari mengucek matanya yang mulai mengantuk.

“Lira ….” Nayla berdiri dari duduknya.

Wanita yang dipanggil Lira itu masih mengerjakan matanya. Ruangan dengan cahaya temaram itu sangat sulit membantunya melihat, ditambah lagi sisa debu yang kemungkinan memasuki bola matanya.

Perlahan mata wanita itu kembali normal. Diraihnya lampu sentir–lampu tembok berbahan bakar minyak tanah–yang menempel pada paku dinding. Matanya mulai menatap lekat seseorang di dalam kamar itu yang rupanya mengenali dirinya.

“Kamu, Nayla?” Lira bertanya setelah jarak di antara mereka semakin dekat. Wanita itu masih memastikan siapa orang di depannya.

“Ya, aku Nayla.” Nayla tampak semringah kemudian memeluk Lira erat.

Hampir saja Lira terhuyung akibat tindakan Nayla yang tiba-tiba. Wanita itu kesusahan ketika memegang lampu sentir.

“Pelan-pelan, Nay. Lampunya ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status