Share

169

Tiba-tiba mbok Rah muncul dengan nenteng buntelan,

Darto dan Ninik terkejut, sontak mendongak, keduanya segera berdiri, keningnya mengerut, ada apa dengan mbok Rah, tiba-tiba ingin pulang, awal datang dulu Ninik menawarkan mengantar pulang kampungnya, tapi mbok Rah menolak, ingin tinggal disini sementara,

"Eh Mbok Rah mau balik desakah? " tanya Ninik sambil mengernyit,

"iya mbak," sahut mbok Rah menundukkan kepala,

"Apa ada sesuatu Mbok, hingga ingin pulang?" tanya Ninik penasaran.

"nggak Mbak, mbok rindu keluarga di kampung" sahutnya mbok Rah,

Ninik sejenak terpekur, tidak ada hal yang membuatnya berat, karena selama ini juga tidaklah terlalu dekat, dan yang paling tidak bisa di tahan kalau orang sudah beralasan rindu, maka tidak ada yang bisa menghalangi, kata Dylan di film Dylan bahwa Rindu itu berat, eh kog nglantur di film-film segala,

"Mmmm tunggu ya mbok" ujar Ninik berlalu masuk kamar, sesaat kemudian sudah muncul lagi

"Mbok Rah, ini, terima ya, mohon maaf, mungkin selama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status