Share

Aku Tidak Membentaknya

"Begitu naif seperti inikah cara main anda? Menghalalkan menyakiti perempuan agar menurut dengan omongan anda?!"

Kalimat itu terdengar begitu dingin, tiada intonasi marah, tidak pula intonasi bahagia, ngegas pun juga tidak terasa. Semata-mata datar dan rasanya ialah dingin.

Atas kalimat itu jugalah Medina baru berani mengangkat pandangannya, gadis berhijab hitam itu jelas sekali terkejut atas kehadiran seorang pria lebih tua darinya setahun yang kini berposisi lumayan dekat dengannya. Inilah keajaiban yang tidak ia kira akan datangnya, terasa mustahil dalam benaknya sejak tadi bahwa pria itu akan ada di sisinya dan melindunginya sekarang ini tetapi nyatanya saat ini pria gagah itu hadir di waktu yang teramat tepat, waktu di mana Medina membutuhkannya ada.

"A-ansel?" panggil Medina dengan suara yang terbata-bata. Ada gugup juga yang menjelma di hatinya Medina posisinya sedekat ini dengan Ansel.

Memang pria yang Medina sebutkan namanya itulah yang sekarang ini berdiri tegak dengan ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status