Share

28. Laki-laki Yang Unik

Raka dan kawan-kawan menunggu hujan reda di bawah pohon rindang. Kabut tebal membungkus hutan. Jarak pandang jadi terbatas. Angin dingin mencucuk tubuh.

Cuaca buruk sudah membantu mereka untuk melewati perkebunan bunga matahari dengan selamat. Musuh yang berada di lereng bukit tidak dapat melihat mereka karena perkebunan diselimuti kabut tebal.

Gadis-gadis metropolis itu memasukkan semua pakaian yang diangin-anginkan ke tas Kirei. Pakaian itu belum bisa dipakai karena belum kering benar. Takut masuk angin. Mereka cukup nyaman mengenakan blazer.

Mereka melanjutkan perjalanan setelah hujan berhenti dan kabut berangsur lenyap. Perjalanan mendaki bukit sedikit terhambat karena jalan yang dilalui licin bekas terguyur hujan. Inara sudah dua kali terpeleset dan hampir terjatuh kalau tidak berpegangan pada lengan Raka.

"Hati-hati," kata Raka ketika untuk ketiga kalinya Inara tergelincir. "Kalian terpeleset kayak berlomba-lomba."

Maysha dan Kirei sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status