Share

76. Sholat Bersama Nona

Aroma minyak angin yang menyengat memaksaku untuk membuka mata. Aku mengerjap beberapa kali untuk menajamkan penglihatan. Wajah pertama yang muncul di mata adalah Aryanti.

"Alhamdulillah ... akhirnya kamu sadar juga, Mbak," syukur Aryanti terdengar lega. Ucapan hamdalah-nya diikuti oleh beberapa orang lainnya. Rupanya ada banyak orang yang mengerumuni aku.

"Sttt! Aku di mana ini?" tanyaku sambil berusaha duduk. Tangan ini memegang pelipis yang masih sedikit pening.

"Sudah kamu tiduran saja, Mbak," suruh Aryanti melarangku bangkit, "tadi kamu pingsan. Digotong sama Mas Arif dari bukit," terang perempuan yang duduk tepat di hadapanku.

Aku menatap sekeliling. Ada Nona dan Mas Arif. Keduanya menatapku khawatir. Ada juga anak-anak Aryanti yang berdiri di dekat daun pintu.

"Memangnya kamu sakit apa sampai bisa semaput gitu?" tanya Mas Arif bergerak mendekat.

"Saya gak ada riwayat sakit apa-apa." Aku menjawab jujur dengan lemah, "cuma aku ada anemia. Ditambah masih kelelahan menempuh perjala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status