Share

35. TERUNGKAPNYA KEBENARAN

"Kamu sudah bangun?" Pertanyaan itu muncul bersama dengan pintu kamar yang terbuka. Di mana di ruangan yang didominasi warna abu dan cokelat itu kini tengah duduk seorang laki-laki dengan cat rambut yang mulai memudar. Keinginan untuk merapikan hal yang dulu sangat ia utamakan kini tidak lagi ada. Bahkan wajah yang biasanya ceria itu kini tampak suram.

"Mami sudah potongkan buah, kamu makan, ya." Bahkan ucapan wanita yang telah melahirkan laki-laki itu pun tidak mendapat respon. Sudah seperti itu yang terjadi semenjak dua minggu belakangan ini. Atau lebih tepatnya semenjak laki-laki itu dijemput paksa untuk pulang ke rumah yang rasanya masih sama. Penuh kepalsuan dan begitu memuakkan.

"Mami mau nyiapin bubur sama obat dulu." Tanpa memedulikan tanggapan dingin yang menguar dari diamnya Alvaro, Gisel tampak melenggang ke luar. Namun, kakinya terhenti di ambang pintu saat mengingat sesuatu.

"Oh ya, nanti jangan lupa kamu ad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status