Share

31. Pembalasan Bu Parti

Iqbal memijat kepalanya dengan keras. Ini sudah pemberhentian kesepuluh yang ia lakukan, karena Anton sepupunya, benar-benar kepayahan dalam mengontrol rasa mual muntahnya. Perjalanan Jakarta-Sleman yang harusnya memakan waktu kurang lebih delapan jam. 

Tampaknya akan lebih panjang. Karena setiap satu jam sekali Anton meminta Iqbal menepikan mobil di rest area atau di pom bensin atau dimana saja, yang penting harus berhenti sesaat. Sepanjang jalan Anton menahan mulutnya agar tidak muntah, tubuhnya juga terlihat sudah sangat lemas.

Iqbal menyarankan agar mereka kembali saja ke Jakarta, jika Anton telah pulih, maka Iqbal berjanji akan menemani Anton kembali ke kampung Parmi. Namun, Anton tetap bersikeras melanjutkan perjalanan sampai di kampung Parmi.

Ia harus segera menemukan Parmi. Bayang-bayang Parmi dengan perut buncitnya, selalu hadir dalam mimpinya. Wajah sang istri terlihat sendu meskipun tampak sesekali tertawa. Tidak, ia harus segera menemukan Parmi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status