Share

42. Anton tidur di sofa

Suka gak, Bu?"

"Yang pulang ini Parmi lho, Mas. Bukan tuan putri cantik! Kenapa romantis sekali?" tanya Parmi sendu sekaligus merasa aneh. Kakinya melangkah masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang sama penuh dengan air mata. Sofa dan bantal serta selimut itu pun masih berada di tempatnya.

Parmi melangkahkan kakinya menuju sofa tempat biasa ia beristirahat dulu.

"Kok di sana, Bu? Di sini saja kalau mau istirahat." Anton menunjuk ranjang yang masih bertabur kelopak mawar.

"Lha, kan saya juga biasanya di sofa." Parmi menautkan alisnya, tidak paham dengan perkataan suaminya.

"Mulai hari ini dan sampai selamanya, Ibu dan saya tidurnya di sini," bisik Anton lembut, sambil menuntun Parmi untuk duduk di atas ranjang. 

"Saya tidak mau! Biar saya tidur di tempat biasa!" 

"Jangan, Bu. Nanti badan Ibu sakit." 

"Kenapa sekarang baru peduli?kemarin-kemarin ke mana saja? Saya dibiarkan tidur kedinginan di sana, bahkan dalam keadaan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status