Share

Perang Dingin dengan Sebastian

"Aku juga berusaha berubah seperti yang kau mau, Shela! Aku bingung kau menginginkan lelaki yang seperti apa!"

Suara amukan Sebastian pada Shela, membuat Tiana menangis. Anak itu langsung berdiri memeluk sang Mama dengan erat.

Shela menatap Sebastian berkaca-kaca, laki-laki itu tidak akan pernah tahu bagaimana menjadi seorang perempuan bila dibentak.

"Ayo pergi, Mami... Ayo ke pergi!" teriak Tiana keras-keras.

Shela menyeka air matanya. "Iya, ayo Sayang. Diam dulu, jangan nangis," bisik Shela.

Wanita itu melangkah ke arah pintu, lengannya tiba-tiba ditahan oleh Sebastian.

"Mau ke mana? Ini sudah malam!" seru Sebastian.

Shela mengabaikan Sebastian dan menarik lengannya.

"Aaaaa... Papi jangan sentuh Mamiku!" teriak Tiana marah pada Sebastian.

"Sudah Tiana, jangan teriak-teriak," bisik Shela mendekap putrinya.

Sebastian terus mengikuti istrinya dengan perasaan kalut. Dia tahu ia kelewatan, membentak Shela di depan Tiana.

"Shela-"

"Diam!" pekik Shela mengulurkan jari telunjukny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status