Share

Bab 18. Pahitnya Masa Lalu (II)

Edeline terdiam, otak pun masih membeku atas perkataan dan sikap ibunya yang menyudutkan. Edeline juga merasa keadaan itu tidak akan menguntungkan dia yang ingin bersuara.

“Edeline menggodaku, Sayang. Dia melemparkan celana dalamnya kepadaku! Dia mengajakku untuk bercinta di sini saat kau tidak ada. Aku menolaknya, tapi dia memaksaku. Dia marah padaku dan berusaha untuk membunuhku.”

Itu fitnah! Mulut menjijikkan pria biadab itu begitu tenang memfitnah Edeline.

Seujung kuku pun Edeline pernah berpikir melakukan hal menjijikkan itu. Kenyataan bahwa dia yang menjadi korban, tetapi malah Edeline yang menjadi tersangka.

Sorot tajam penuh kemarahan dari ibunya menusuk sadis kepada Edeline yang tidak bisa berbicara. Wanita yang melahirkan Edeline itu berdiri tegak, berjalan menghampiri Edeline yang kemudian memposisikan diri—menjulang di hadapan Edeline.

“D-dia ... dia ingin m-memerkosaku, Mom. D-dia ... m-menyentuh ... menyentuh d-dadaku. D-dia ... d-dia juga menyentuh—”

Plak!

Suara tampara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status