Share

Bab 18

"Yah, hujan, Kak."

Alena membuka tirai di kamar Sera, memeriksa keadaan di luar. Ia baru akan pamit pulang padahal.

"Tidak apa-apa, kehujanan tidak akan membuatku mati."

"Ih, ngomongnya, nanti kalau hujan-hujanan lukisan aku hancur. Mending Kakak menginap saja di sini."

"Tidak mau."

"Kenapa? Aku tidurnya tidak ngorok, kok, serius."

"Aku tidak pernah tidur di rumah orang lain."

"Aku bukan orang lain tapi teman kakak."

"Ya, maksudnya aku belum pernah menginap di rumah siapa pun."

"Makanya Kakak harus coba, ah aku ada ide, kita pesta piyama saja malam ini, bagaimana?"

Alena berdiri lantas mengambil lukisan dan tas gendongnya.

"Aku tetap mau pulang."

"Telepon pengawal kakak kalau begitu."

"Untuk apa?"

"Ya untuk jemput kakak ke sini. Aku tidak akan membiarkan Kakak pulang sendirian dalam keadaan hujan lebat."

"Jangan harap aku akan melakukannya."

"Ya, itu artinya Kakak memilih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status