Share

BAB 28

Bagaikan Menu Warteg

BAB 28

Sedih, sakit, hancur, ya itulah yang aku rasakan saat ini.

Tapi aku tidak boleh lemah. Aku tahu jika Mas Seno sekarang ingin berubah. Karena sudah beberapa kali Mas Seno menolak Dewi maupun Ria.

Aku akan memberi pelajaran kepada Ria. Jangan sampai dia menjadi duri di dalam rumah tangga ku.

Setelah sedikit tenang aku lalu keluar dari kamar mandi.

Mas Seno masih terlelap. Sepertinya dia sangat capek karena tadi habis ngewarteg.

Karena tidak bisa tidur. Aku duduk di balkon sambil mencari udara segar.

Setelah beberapa saat aku kembali masuk, karena sudah larut malam.

Setelah itu aku beristirahat. Aku mencoba untuk bisa memejamkan mata.

Dan akhirnya aku bisa tertidur.

Keesokan paginya.

Rutinitas ku seperti biasa, menyiapkan sarapan untuk Mas Seno. Sedangkan Mbok Sumi membersihkan rumah.

Setelah selesai sarapan Mas Seno berangkat ke toko.

Setelah Kepergian Mas Seno. Aku menghubungi mbah Pon, untuk menanyakan progres pembangunan rumah petak ku.

"Mbah... Bagaimana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status