Share

Jangan Sampai Ibu Tahu

Usai menyalami aku dan Zaki, terlihat Mas Hamid menyalami ibuku dengan takzim. Sebelum turun, kulihat mantan suamiku mengusap sudut matanya dengan punggung tangan.

Ada apa? Apakah dia menangis?

Ya Allah …. Hatiku tergores lagi.

"Selamat ya, Mbak. Semoga bahagia selalu," ucap Lina yang terakhir menyalamiku.

Aku menatap wajah mantan adik iparku dengan seksama, lalu memeluknya erat.

Dia … telah banyak berubah sekarang. Terlihat sedikit lebih dewasa dan penuh sopan santun.

"Maafin aku, ya, Lin," ucapku lirih. Lina mengangguk sambil tersenyum. Seketika aku ingin memaki diriku sendiri yang dulu pernah begitu menyakitinya.

Bukankah kakinya bahkan pernah ketumpahan kuah sup karena ulahku?

Mereka bertiga lantas meninggalkan kami untuk mengambil makanan. Aku menunduk. Tak sanggup melihat orang yang pernah menjadi bagian dari hidupku, kini hadir untuk merestui aku yang akan memulai hidup baru dengan orang lain. Orang yang bahkan lebih dulu dekat dengan mereka daripada aku.

Aku mengangkat wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status