Share

Pelampiasan Dendam.

Malam tiba. Angin berhembus lembut dari Utara. Aroma plum menguar samar. Seorang Jenderal semalam itu keluar.

"Jenderal kau mau kemana?"

Pengikut setia Jenderal mengekor. Langkahnya tergesa-gesa, karena berusaha mengikuti langkah Jenderalnya.

Ah, si Jenderal ini terbiasa berjalan cepat. Konon, dalam waktu tak kurang dari satu dupa saja bisa melewati satu kampung sekaligus.

"Jenderal, angin musim gugur meski tidak terlalu kencang tapi dinginnya sampai ke tulang. Mengapa kau tidak menggunakan mantel tambahan? Mengapa hanya menggunakan syal bulu serigala itu?"

Jenderal Song Wei tidak banyak bicara tapi pengikutnya itu ibarat burung beo baru bisa ngoceh.

"Jenderal, ini arah kediaman Selir."

Barulah langkah Jenderal Song Wei terhenti, dan pengikutnya otomatis berhenti.

"Aku ingin mencari kehangatan lantas untuk apa aku melapisi mantelku?" Jenderal Song bukannya menjawab malah balik tanya.

Pengikutnya terdiam. Tampaknya ia tengah memikirkan arti jawaban Jenderal Song.

"Tancapkan tiga dupa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status