Share

35. Beban Pemimpin part 2

Matahari terbit seperti biasanya, tidak pernah terlambat untuk menghadirkan pagi yang cerah. Seperti wajah cerah Count Armand yang tak pernah nampak ceria lagi kini. Setelah melalui malam yang melelahkan bersama rekan-rekannya. Tidur yang lelap dan pulas menjadi sebuah hal yang langka baginya.

Dan pagi yang seharusnya menyenangkan ini, benar-benar menjadi meriah dengan kedatangan ratusan warga kota yang ingin bertemu dengan dirinya. Tanpa sempat menyentuh makan paginya yang terlambat, Count Armand menemui warga yang tampak gelisah itu.

"Count … bagaimana dengan nasib kami ke depannya nanti?" tanya seorang petani dengan gigi keropos yang membawa serta lima orang anaknya. "Hamba memberanikan diri berbicara atas nama seluruh warga yang berkepentingan dengan balai kota," ujarnya menegaskan. "Anda harus menunjukkan tanggung jawab sebagai pemimpin kami."

"Kebanyakan dari kami ini tidak bisa membaca dan menulis. Tapi kami ini tidak bodoh," ungkap petani itu. "Kami ingat setiap sen yang tela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status