Share

Dendam dan Dengki

"Sayang, kenapa kamu bicara seperti itu? Ini bukan rumah kita, ayo kita pulang."

Kania tidak menyerah, meski Devan menolaknya ia kembali membujuk puteranya untuk ikut dengannya.

"Devan tidak mau! Devan mau bersama Papa dengan Tante Sheline."

Hati Kania terasa sakit mendengarnya, ia tidak percaya Devan akan memilih Sean dan juga Sheline begitu saja.

"Kamu tidak dengar hah? Dia sendiri yang ingin berada di sini, puteramu sendiri yang membuangmu, Kania."

Emosi Kania mulai tidak stabil mendengar cemoohan Sheline di sampingnya, dia yang merawat dan membesarkan Devan selama ini, ia tidak terima Devan memilih orang lain dibandingkan dengan dirinya. Tatapan Kania berubah menjadi tajam, ia merasa sangat marah hingga tidak peduli akan menyakiti Devan saat ini.

"Apa kamu tidak dengar ucapan Mama? Kenapa kamu jadi nakal seperti ini? Ini bukan rumah kita, kenapa kamu selalu menyusahkan Mama?" Bentak Kania.

Dengan kasar Kania kembali menarik tangan Devan hingga Devan meringis kesakitan, "Mama sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status