Para pelayan segera meletakan sekitar sepuluh botol minuman beralkhohol sekaligus di atas meja yang akan ditenggak secara langsung oleh keduanya.Kemudian, Aliando dan Darren mulai meraih botol masing-masing, membuka tutup botolnya lebih dulu, lantas menenggak alkhohol dari botolnya secara langsung secara bersamaan.Seketika itu juga sorak-sorai para penonton kembali terdengar riuh, tepuk tangan turut serta begemuruh.Darren! Darren! Beberapa orang masih menyemangati Darren dengan menyebut-nyebut namanya.Tapi ada hal yang membuat semua orang harus dibuat terbelalak, tercengang, saat melihat Aliando yang sedang menenggak alkhoholnya, kelihatan tidak gugup sama sekali, mulus dan bisa dibilang keren. Kenapa Aliando bisa tahan minum dengan cara seperti itu? Bukannya cara minum seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang biasa dan jago minum?Pasalnya Aliando tidak menyandang dua predikat tersebut. Kini perhatian mereka mendadak terfokus kepada Aliando, langsung kasak-kusuk
"Ayo, Ren. Sekarang giliranmu. Kenapa kamu hanya diam aja? Kalau kamu enggak mau minum lagi. Itu berarti kamu nyerah. Itu berarti...kamu kalah dan kamu harus segera mengeluarkan uang 10 miliar sesuai perjanjian diawal." Ucap Aliando dengan seringaian lebar yang tampak menghiasi bibirnya saat mendapati Darren hanya diam saja dengan muka menahan marah. Semua kepala langsung tertoleh ke arah Darren, menunggu, penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Darren yang kini wajahnya sudah tampak kesal dan frustasi. Darren tidak mempedulikan kalimat Aliando, dia masih mengatupkan rahang dengan rapat, tengah berfikir dengan keras. Beberapa detik kemudian, bukannya meraih botol, melakukan gilirannya karena Aliando lebih unggul darinya atau dia mau mengatakan kalau dia itu menyerah?Tapi yang dilakukan Darren benar-benar diluar dugaan, sungguh memalukan, dia malah bangkit berdiri, menatap Aliando dengan tatapan sinis seraya berkacak pinggang. "Lihat lah guys. Teman lama kita ini ternyata j
"Eh, Darren...kamu apa-apaan sih? Kamu itu jelas udah kalah dari Aliando, mending kamu ngaku aja deh sekarang, enggak usah berkelit lagi kayak gini. Enggak usah menghina-hina Aliando demi mengalihkan perhatian semua orang. Demi menutupi kekalahanmu!" Nadine berseru kesal dengan kedua tangan terlipat di depan dada.Nadine memicingkan pandangan, kemudian melanjutkan kalimatnya. "Dan asal kamu tau aja ya, Ren. Apa yang sedang kamu lakukan itu benar-benar menunjukan kepada kita semua dengan jelas, kalau kamu itu adalah seorang laki-laki pengecut. Kamu berbuat curang. Lebih baik, kamu akui kekalahanmu sekarang daripada buat suamiku marah atau kamu akan menanggung akibatnya nanti!"Beberapa kepala langsung mangguk-mangguk setelah itu, setuju dengan apa yang dikatakan Nadine. Tatapan Darren langsung terarah kepada Nadine, mendengus sebal, dia tidak suka mendengar ucapan Nadine."Emangngya siapa suamimu? Kenapa kemarahanannya itu akan membuat aku menyesal?" Darren mendongakan kepala tinggi-
Aliando membelalakan matanya, segera bangkit dari kursi dengan cepat dan menghindari tinju Darren yang terkepal kuat dengan mudah.Alhasil, tinju Darren hanya mengenai udara kosong saja. Hal itu membuat emosi Darren tambah meledak.Namun, pada saat Darren hendak mengarahkan tinjunya kembali kepada Aliando. Suaminya Nadine itu menjegal kaki Darren yang membuat laki-laki itu kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh terjerembab di tanah. Semua orang terkesiap melihat pemandangan itu, beberapa perempuan ada yang menjerit, segera menjauh dari sana, beberapa saat kemudian terdengar dukungan dari mereka yang ditunjukan kepada Aliando untuk memberi pelajaran saja kepada Darren. Laki-laki itu pantas mendapatkannya karena telah berbuat curang. "Kurang ajar kamu, Al! Anjing kamu, Al!" Darren berteriak marah sambil berusaha bangun, dia tidak menyerah.Beberapa detik kemudian, dia kembali menyerang Aliando. Tinju Darren terus melesat, mengincar Aliando, namun lagi dan lagi, Aliando dapat me
Aliando yang tidak sempat menghindar harus merelakan mukanya terkena siraman alkohol. Semua orang langsung terbelalak kaget, seketika itu juga langsung pada heboh, kompak melotot ke arah Darren, ramai-ramai mengatai Darren pengecut. Dika dan para kacungnya benar-benar shock, tidak menyangka jika Darren akan melakukan hal itu, pasalnya apa yang barusan dia lakukan itu diluar rencana mereka sebelumnya. Tentu saja Nadine geram dengan hal itu, juga ikutan melotot ke arah Darren. "Udah gila ya kamu, Ren. Dasar pengecut kamu, Ren. Bisa-bisanya kamu berbuat curang lagi kayak gitu? Kok ada ya laki-laki berengsek dan pengecut kayak kamu. Aliando itu udah baik loh sama kamu, udah bersikap supportif, mau ngasih kesempatan sama kamu walau pun kamu udah bertindak bodoh. Tapi, apa yang kamu lakukan terhadap Aliando, hah?!" Nadine berseru dengan amarah yang membara.Darren tidak peduli dengan kemarahan Nadine mau pun cemoohan dari orang-orang. Dia buru-buru bangkit berdiri dan bergabung bersama
Nadine menyeringai sambil melipat tangan di depan dada.Adegan Aliando yang saat ini sedang memberi pelajaran kepada Darren terjadi tepat di depan matanya, karena tadi dia duduk di samping Aliando. Tentu saja. Dia tidak bisa jauh-jauh dengan sang suami. Dia akan selalu ada di sisi sang suami."Rasain kamu, Ren. Emang enak. Kamu lihat sendiri, kan, sekarang? Suami aku langsung bisa membalas perbuatan curangmu itu. Makanya, jadi orang itu jangan curang dan pengecut. Udah dibilangin juga tadi, kalau kamu berani melakukan hal aneh-aneh, macam-macam, kamu akan merasakan akibatnya. Sekarang, terima aja pembalasan dari suamiku atas perbuatanmu itu. Kamu juga udah berani menyiram Mas Aliando tadi. Maka, suamiku akan melakukan hal yang lebih buruk dari itu sama kamu!" Ucap Nadine dengan sinis. Nadine menghela napas lega setelahnya, puas diwaktu bersamaan karena suaminya berhasil memberi pelajaran kepada Darren. Para penonton yang kini telah berpihak kepada Aliando juga terus berseru, malah m
Dika dan para kacung Darren benar-benar tidak menyangka jika orang-orang itu lumayan cerdik juga. Membuat mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang, selain menyerah. "O-oke, Al. Aku menyerah. Aku ngaku kalau aku kalah tanding minum denganmu. Dan maafkan aku karna aku udah bertindak curang dan bodoh tadi." Ucap Darren dengan suara bergetar. Berbicara dengan agak kesusahan karena kepalanya masih ditekan di atas meja oleh Aliando. Mendengar jika Darren telah mengakui kekalahannya membuat semua orang kompak menghembuskan napas lega. Akhirnya Darren menyerah juga, mengakui kekalahannya juga, setelah sebelumnya sempat terjadi drama menegangkan. Tapi memang sudah seharusnya Darren melakukan hal itu karena dia telah terdesak. Sudah tidak bisa berkutik lagi. "A-aku akan segera mentransfer uang 10 miliar ke rekening kamu. Tapi aku mohon, soal video duel minum kita itu, jangan kamu suruh mereka untuk mempostingnya di medsos ya." Kata Darren lagi setengah memohon. Suaranya sudah
Belakang rumah itu kini mendadak sunyi dan sepi. Mulut semua orang tengah terbuka lebar-lebar, terpelongo, tubuh mereka juga seakan mendadak membeku dan hanya diam mematung di tempat. Nadine juga sempat shock sesaat setelah mendengar hal itu sebelum akhirnya dia paham mengapa suaminya itu ngotot sekali ingin uang 10 miliar dari Darren. Ternyata hanya untuk membalas hinaan dan cemoohan yang tadi sang suami itu terima. Nadine juga sempat bingung sebelumnya. Padahal suaminya itu sudah jadi orang kaya raya, nominal uang segitu memang terbilang kecil baginya.Tapi setelah menyadari rencana sang suami, dia langsung kembali bersikap tenang seperti beberapa menit yang lalu, siap membantu sang suami untuk membungkam orang-orang menyebalkan ini.Belakang rumah masih lengang untuk sesaat lamanya. Hanya Aliando dan Nadine saja yang saat ini sedang tidak dilanda keterkejutan, mereka berdua malah menggunakan waktu sambil menunggu semua orang tersadar dari lamunan untuk saling senyum, terkikik g