"Kau tak punya hak untuk bicara seperti itu, Lexi!"
Seorang wanita turun dari jeep hitam tak jauh dari mereka. "A--Anda," Tania terkejut karena Maria, sang ibunda Lexi ada di sana. "Bantu Nona Eva!" perintah Maria pada pengawalnya.
"Mama? Kenapa Mama ada di sini?" tanya Lexi yang tampaknya tak terkejut.
"Tak usah basa basi Lexi!" Maria menyipitkan tajam matanya ke arah Tania yang masih berada di dekapan Lexi dan seorang pria yang tersungkur di tanah
"Siapa kau?" tanya Maria pada Andre.
"Saya suami sah dari wanita yang sedang berada di pelukan anak Anda. Namaku Andre." Jelasnya sambil membersihkan noda darah di mulutnya.
"Jadi kau suami Nona Tania? Bawa dia pergi dari sini! Putraku akan menikah dengan wanita ini!" Maria menunjuk Eva.
"Memang itulah yang akan saya lakukan, Nyonya. Tapi putra Anda ..." Andre kemudian berdiri dan menatap netra Lexi tajam. "Putra Anda telah menjadi parasit dalam pernikahan kami!"
"Tutup mulutmu! Kau t
Villa Keluarga HendrikovaDi sudut salah satu ruangan yang remang hampir gelap, Tania dan Lexi tengah bersembunyi dari kejaran Eva dan ayahnya, Joni Pedrova Medyedev. Emosi yang tengah di puncak, membuat Eva dan sang ayah kalap dan membabi buta menghancurkan isi dari villa milik keturunan Dinasti Romanov tersebut."Aku takut, Lexi!" Tania sembunyi di dada bidang milik Lexi yang lebar."Jangan takut, aku di sini. Aku akan selalu melindungimu." Ucap Lexi mengecup kening Tania mesra."Tapi, kau dan Eva dulu ..." Tania ragu dengan ucapannya."Dulu ya dulu! Sekarang ya sekarang! Aku bukan orang yang memandang ke belakang, apa yang ada di hadapanku sekarang, itulah yang akan kupikirkan!" tegas pemilik netra hijau Altai itu menatap Tania."Aku hanya ..." Tania membenamkan kepalanya dalam pelukan dekapan hangat sang serigala."Ssssttt, jangan berisik! Kau tetaplah di sini, aku akan pergi menemui mereka." Ucap Lexi mendorong lembut tubuh kelinci yang
Tania yang tak tahan lagi menunggu Lexi terlalu lama di kamar yang sunyi memutuskan untuk segera mencari laki-laki itu. Derap langkah yang dibuat sepelan mungkin dan netra yang was-was membuat detak jantung Tania memompa adrenalin yang kuat dan kencang, bak olahraga ekstrem. Tak lama tepat di depan netranya, siluet seorang wanita bergaun pengantin dan pria berjas abu-abu serta pria yang sedang duduk membelakanginya tampak di depannya. Sambil berdetak dan berdegup kencang, Tania memberanikan diri mendekati ketiga siluet itu dan ternyata ...."Lexi!!" serunya bersuara sedikit kencang.Tak pelak, Eva yang sedang bicara dengan Lexi dalam keadaan emosi mengalihkan netranya pada Tania yang berdiri tak jauh di belakang Lexi, dan ....DORRRRR!!DORRRRR!!DORRRRR!!"Ahhhh!!" Tania teriak kencang karena tembakan proyektil yang dilepaskan Eva tepat mengenai lukisan yang ada di sebelah Tania! Membuat Tania membelalakkan netranya bulat dan lebar!"TANIA!
Kediaman Tania dan Andre"Ahhh ... ahhh ... ahhh ... " suara erangan dan desahan penuh gairah dan kenikmatan terdengar memenuhi ruangan kamar berukuran sedang dan bernuansa biru laut dengan wallpaper bunga lily putih. Suara desahan yang lepas keluar dari mulut wanita cantik bernama Nathania Diandra Wijaya benar-benar membuat sensasi yang merangsang pikiran-pikiran liar bagi Andre Mahardika Prayoga yang berada di atas tubuh Tania, begitu wanita berusia 35 tahun ini disapa.Ya, Andre dan Tania baru saja resmi menjadi sepasang suami istri hari ini. Andre, sang suami merupakan mantab dosen Tania ketika dia masih kuliah dulu. Jodoh memang tak kemana! Begitulah kira-kira kisah cinta Tania dan Andre."Sayang, aku benar-benar sangat bahagia karena akhirnya ... akhirnya ... victory menjadi miliku. Aku dapat memilikimu seutuhnya, akhirnya aku bisa mendapatkanmu, meskipun harus berjuang dan bersaing dengan banyak pria yang menginginkanmu," ucap Andre seraya mencium mata
Kantor Wijaya Mining and Coal"Pagi, Pak Direktur," sapa Jessica, sekretaris pribadi Niko Wijaya yang seksi dengan tubuhnya yang padat berisi."Pagi, Jes. Seperti biasa, aroma wangi tubuhmu benar-benar membuat sebagian dari diriku 'bangun'," ucap Niko seraya mengedipkan sebelah matanya seakan memberi isyarat dan langsung menuju ruangannya.Tanpa pikir, Jessica yang mengenakan rok mini di atas lutut 5 cm, kemeja putih lengan pendek namun memperlihatkan belahan dadanya, serta heels warna hitam menambah kesan seksi dan nakal langsung masuk ke dalam ruangan dan mengunci ruang kantor Niko serta menutup tirai yang ada di ruangan bos-nya. Ruangan Niko sendiri memang sedikit agak menjauh dari ruangan staff-nya yang lain dan hal itu dimanfaatkan oleh Jessica untuk 'bekerja' di luar pekerjaannya sebagai sekretaris."Kenapa kau masih berdiri di situ, Sayang?" tanya Niko tersenyum nakal."How do I look, Dear?" tanya Jessica sambil berjalan dengan langkah yang
Studio NADIYA"Hah, Papa benar-benar membuatku kesal! Moodku langsung hamcur di pagi buta! Apa yang Papa pikirkan, sih! Kenapa sampai sekarang dia masih saja belum bisa menerima Andre? Apa buruknya?" gerutu Tania sambil keluar dari mobil sport keluaran Jerman miliknya.Studio NADIYA, diambil dari namanya, Nathania Diandra Wijaya adalah studio seni tempat Tania biasa menghabiskan waktu hingga berjam-jam bahkan berhari-hari ketika dia belum menikah dulu. Studio yang ia bangun dari nol dan kini menjelma menjadi salah satu studio seni yang paling dicari oleh para pemburu sesuatu yang unik dan eksentrik dan berhasil menjadi studio seni terbesar di Jakarta. Dengan 3 orang karyawan yang ia pekerjakan, Tania dan timnya berhasil meraih kesuksesan di luar negeri tatkala mereka mengusung sebuah foto lukisan fine art yang berjudul 'Didera Cidera'. Sebuah foto lukisan yang hanya membubuhkan setetes darah dari sang pelukisnya, namun di dalamnya tersirat makna yang dalam. Hingga kini,
Vilo's Coffee ShopDion memakirkan sedan merah miliknya di depan sebuah kafe kopi milik teman kuliah mereka, Vincent Oliver. Kesenyapan dan kesunyian menaungi di antara mereka berdua, hanya suara bunyi pendingin mobil dan musik jazz yang menjadi teman perantara di tengah kesunyian mereka."Kau mau turun?" tanya Dion melepas sabuk pengamannya.Tania bergeming, kepalanya disandarkan pada kaca dekat pintu mobil dengan tatapan sendu dan redup."Tania, kita mampir sebentar ke sini, ya," ucap Dion sambil menunjuk sebuah tempat milik kawan kuliah mereka dulu.Tetap saja, Tania bergeming dengan ucapan Dion. "Baiklah, jika kau memaksa tetap di dalam mobil, aku akan pergi sebentar membeli kopi dan segera kembali," ucap Dion segera turun dari mobilnya dan menuju Vilo's Coffee Shop.Dalam Kafe Vilosuara bunyi lonceng sangat nyaring terdengar ketika Dion masuk ke sebuah kafe yang mengusung gaya retro klasik yang ditambahkan dengan sedikit gaya mo
Kediaman Tania dan AndrePagi itu, tak ada lagi ucapan mesra dan kecup sayang antara mereka berdua. Tak ada lagi ucapan 'good morning, Sayang atau mesra-mesra manja'. Kini, hanya ada kebisuan, kesunyian, dan kesenyapan di kediaman Tania dan Andre. Masing-masing juga memilih untuk tidak tidur satu kamar. Tania langsung menutup rapat pintu kamar mereka dan membiarkan Andre merasakan dinginnya berada di luar kamar ... sama dengan dinginnya hati Tania saat ini."Bi, nanti tolong ambilkan kamera DSLR dan tripod saya, ya yang ada di ruang kerja saya," ucap Tania kepada Bi Ra, asisten rumah tangga mereka.Andre hanya bergeming melihat sikap sang istri yang begitu dingin seperti kutub selatan. Dia terus mengolesi rotinya dengan selai blueberry, kesukaannya yang biasa disiapkan oleh sang istri."Ini, Nyonya perlengkapan yang Anda minta," Bi Ra membawakan kamera juga tripod seperti yang Tania minta."Terima kasih, Bi," ucap Tania dengan senyum manis mengemb
Rusia, salah satu negara dengan pesona alam, bangunan bersejarah, serta kecantikan para wanitanya yang siap memanjakan mata tiap-tiap kaum lelaki. Di negara Lenin inilah seorang Richard Lexi berada, seorang CEO dari perusahaan ekspedisi terbesar dan paling berpengaruh di Rusia yang bernama Lexi Czar Expedition yang menguasai hampir seluruh pengiriman barang-barang di Rusia serta perusahaan ekspedisi nomor dua terbesar di dunia. Selain itu, Lexi juga seorang kurator seni di museum State Hermitage yang merupakan museum tertua dan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari tiga juta koleksi karya seni dari seluruh dunia serta berbagai artefak dari zaman batu dan prasejarah. Kecintaan Lexi pada dunia seni tak lepas dari darah seni yang diwariskan oleh sang ibu, Maria Anna Luka Hendrikova, seorang bangsawan Rusia yang masih memiliki garis keturunan dengan kekaisaran Rusia Romanov tempo dulu. Lexi juga sering dikenal sebagai Cassanova Tanah Lenin, karena ketampanan dan kharisma yang dimil