Share

008b

“Makasih ya…” Kata Deo kemudian setelah aku selesai meneguk minumanku.

“Makasih untuk?” Tanyaku bingung.

“Karena kamu udah bikin aku seneng.”

Aku mendengus geli. “Aku bahkan nggak ngerasa udah ngelakuin sesuatu buat kamu.”

“Pertanyaan kamu barusan bikin aku seneng. Aku ngerasa udah didengerin, dimengerti, dan dapet feedback yang priceless dari kamu… Kamu…” Mendadak angin berhembus lebih kencang di sekitar kita, dan kata-kata Deo terhenti sementara. Dia fokus merapikan sisi samping rambutku terlebih dahulu, karena helaiannya lumayan menutupi mataku yang sebelah kiri.

Aroma maskulin dari tubuh Deo semakin tercium jelas. Mungkin karena hembusan angin, atau mungkin juga karena lengan kanannya yang sedikit terangkat. Kemeja putih yang ia kenakan, dengan dasi yang sedikit mengendur di lehernya, entah mengapa menjadi hal yang sangat menarik untuk kupandangi saat ini.

Jantungku mendadak berdegup semakin kencang ketika jari-jemari Deo menyentuh helaian rambutku. Di dalam hatiku, aku berusaha m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status