Seseorang pernah berkata bahwa kedengkian saudara lebih mengerikan daripada kebencian orang lain. Renata dan Hena masih sangat dendam pada Angel karena dulu gadis itu teramat sering merendahkan dan mempermalukan mereka. Bisa dibilang Hena dan Renata adalah orang yang paling bahagia ketika ayah Angel tersangkut kasus korupsi dan membuat sepupu sombongnya jatuh miskin. Itu adalah harapan mereka sejak lama, keduanya selalu berdoa agar Angel segera mendapat karma dan doa itu akhirnya terwujud.
Renata seperti berada di atas awang, berhasil menyulut emosi Angel memang misi terbesarnya untuk saat ini. Ia tahu sepupunya itu memiliki penyakit yang tidak biasa, kelainan itu dialami Angel sejak ia kecil. Bersumber dari trauma masa lalu yang Angel alami akibat perlakuan tidak baik sang ibu kepadanya. Renata dan Hena semula tidak mengetahui fakta mengejutkan ini, mereka baru menyadarinya usai menemukan catatan medis yang mereka temukan di kamar lama Angel. Berdasarkan catatan itu dijelask
[EVIL QUEEN BERULAH LAGI!][ANGEL LEE MENYIKSA SAUDARA SEPUPUNYA HINGGA DILARIKAN KE RUMAH SAKIT][KEJAM! INTIP KRONOLOGI PENYERANGAN YANG DILAKUKAN ANGEL LEE][RENCANA PEMBUNUHAN DI KAMPUS NETHERN] “Sampah!” umpat Karel ketika membaca headline berita yang muncul di berbagai artikel beberapa jam setelah kejadian yang menimpa Angel dan Renata di toilet. “Orang-orang punya masalah apa dengan Angel sebenarnya? Kenapa mereka hobi melebih-lebihkan berita seperti ini? Sebulan lalu pas Angel diracun kenapa media diam saja? beritanya tidak seramai ini? ke mana semua jurnalis, mereka menutup mata dan telinga ketika Angel menjadi korban dan keluar koar-koar ketika ia menjadi tersangka. Dasar manusia otak dungu!&rdquo
Jauh sebelum gadis itu dan Jaydan pacaran, Alessa juga kerap memergoki Angel mengonsumsi obat yang cukup banyak dalam sekali teguk. Ia tidak berani menanyakan perihal itu secara langsung dan membiarkan rasa penasarannya tenggelam dengan sendirinya. Menurut Angel, sebagai sahabat dia harus memiliki batasan yang tidak boleh dilangkahi. Ketika sahabatnya tidak mau bercerita maka dia tidak akan memaksa sekali pun Alessa sangat ingin tahu.“Aneh bagaimana?” Alessa ingin tahu pendapat Karel tentang kepribadian Angel.“Aku sudah pernah membahas ini dengan Jaydan sejak lama, aku merasa Angel seperti sedang sakit. Kau tahu, emosinya begitu cepat berubah, sikapnya juga seperti mencerminkan dua kepribadian yang berbeda. Di satu waktu dia bisa begitu kejam dan angkuh dan di lain waktu yang terlihat sangat ramah, perhatian, dan bahkan lucu. Apa dia mengidap kepribadian ganda?” tebak Karel asal.“Apa tanggapan Jaydan tentang itu?”&l
“Nona kami mohon kerja samanya agar pemeriksaan ini bisa segera berakhir. Sudah satu jam Anda hanya diam dan mengabaikan semua pertanyaan kami. Jika Anda terus bersikap apatis dan tidak kooperatif maka kami terpaksa menetapkan bahwa Anda resmi bersalah dan kami akan menahan Anda.”Ibu.Tiba-tiba sosok yang sudah menghilang lama dari ingatan Angel kembali membawa kenangan buruk padanya. Tangannya gemetar meresapi sisa-sisa kecemasan yang sebelumnya menumbangkan tubuh Angel sampai bersimpuh di toilet. Kakinya lemas dan terasa perih padahal tidak ada sedikit pun luka yang tertoreh di sana. Polisi sangat kepayahan dalam menangani Angel, mereka belum bisa memasukkan Angel ke sel karena bukti penangkapannya belum cukup kuat. Hanya sekadar pengakuan dari saksi tidak bisa menjebloskan Angel ke dalam jeruji besi begitu saja.“Nona Angel Lee!” bentak polisi itu usai seluruh kesabarannya terkuras.“Anda tidak boleh membentaknya
“Kakak janji akan membantumu, Angel, bertahanlah sebentar lagi.”“Iya, Kak, terima kasih. Maaf merepotkan Kakak.”“Sama sekali tidak, kakak sungguh bersemangat menangani kasus ini. Kamu tidak perlu khawatir, pokoknya kakak akan memastikan kamu bisa menghadiri sidang terakhir kasus yang melibatkan ayahmu. Kamu akan menyaksikan sendiri kemenangan mendiang ayahmu dan detik-detik di mana namanya akan kembali bersih.”Jeya membawa Angel ke pelukannya, meski terbilang baru mengenal Angel namun Jeya sudah jatuh hati pada gadis dingin itu. Di balik sikap pendiam dan cueknya, Angel menyimpan daya tarik yang bisa membuat Jeya nyaman lama-lama di dekatnya apalagi ketika mengobrol mereka sangat nyambung. Katakanlah Jeya memiliki intimasi yang erat dengan calon adik iparnya ini, sehingga ia sangat sedih melihat kondisi Angel sekarang. Dia sangat lemas, pucat, dan tidak bergairah. Seperti orang yang baru saja ditinggalkan orang terkasihnya
“Karel ... sudah lama menunggu?”Hena melambaikan tangan penuh semangat, ia keluar dari rumah sakit dan menghampiri Karel yang sedang berdiri sambil bersandar pada mobil mewahnya. Karel melepas kacamatanya dan memamerkan senyum lebar pada gadis itu. Hena sangat bahagia karena setelah sekian lama akhirnya Karel kembali mengajaknya bertemu, bahkan kali ini Karel sendiri yang mengirimi Hena pesan lebih dulu.“Halo cantik, tidak kok, aku baru tiba. Mungkin sekitar 5 menit lalu.”Hena langsung menggandeng tangan Karel dan menyandarkan kepalanya di pundak lelaki itu. Kapan lagi bisa diperlakukan sedemikian manis oleh Karel?“Hari ini kita mau ke mana?”“Masuk saja dulu, aku akan mengajakmu ke tempat istimewa.”
Karel memasang senyum manis tapi mengucap sumpah serapah dalam hatinya.“Bukan begitu, aku hanya takut mengganggumu saja.”“Tidak ganggu, kok, kamu tenang saja. Lagi pula Renata juga sudah baik-baik saja, hari itu dia hanya terbentur ke tembok dan pingsan, memang keluar darah sih tapi tidak parah kok.”“Oh, minum dulu Hen, kau pasti haus.”Hena menuruti perintah Karel, lelaki itu mengembangkan senyum karena bahagia akhirnya cairan khusus yang dipesannya sudah masuk ke dalam tubuh Hena. Cairan itu akan membuat Hena sedikit linglung dan pada akhirnya hanya mampu mengungkapkan kejujuran saja.“Aku baca di berita kakakmu gegar otak.”Hena terbahak mendengarnya, lepas sekali tawa gadis itu seperti tidak ada beban dan menganggap bahwa perkataan Karel sebagai lelucon.“Semua itu hanya berita bohong, Rel, aku sengaja membayar orang untuk meramaikan kasus itu agar semua orang semakin memben
Setelah mendapat rekaman audio yang dikirimkan Karel sebagai bukti Angel tidak bersalah, Jeya dan Jaydan langsung bertandang ke kantor polisi. Mereka menyerahkan bukti-bukti yang didapatkan dan mengurus administrasi yang harus Jeya tanda tangani selaku kuasa hukum tersangka.Polisi berencana melakukan penyelidikan lebih lanjut pada Hena dan Renata setelah kondisi Renata memungkinkan. Angel dibebaskan dengan beberapa syarat, ia tetapkan sebagai tahanan kota sampai kasus ini benar-benar clear. Untuk sementara Jeya merasa lega karena Angel tidak harus mendiami sel sempit itu lagi. Kakak beradik keluarga Kim itu membawa Angel keluar dari kantor polisi.Mereka berniat mengajaknya pulang ke rumah tapi Angel meminta untuk diantarkan ke rumah sakit tempat Renata dirawat. Jaydan manut saja, menurutnya Angel juga perlu ke rumah sakit, dia terlihat tidak sehat. Setibanya di rumah sakit, Angel langsung disambut oleh pamannya yang katanya juga baru datang setelah per
Plak!“MA!” bentak paman Angel ketika istrinya menampar Angel dengan keras.Dia baru keluar dari ruang inap Renata kemudian melihat suaminya sedang memeluk keponakan kurang ajarnya. Segera wanita paruh baya berwajah judes itu menghampiri mereka, menarik Angel dari pelukan suaminya dan menampar gadis itu keras. Jaydan lari dari tempatnya dan langsung melindungi kekasihnya.“Apa yang Anda lakukan?!” marah Jaydan menyentak.“Tidak usah ikut campur urusan keluargaku. Pa, untuk apa kamu masih mengurusi anak tidak tahu diri ini, hah?! Dasar gadis sial, kau mau membunuh anakku? Sini kau, biar kubuat mampus dirimu di sini sekarang juga!”Ibu Renata hendak kembali menyerang Angel namun Jaydan menghadangnya dan Paman Angel pun segera menawan istrinya.“Kamu ini apa-apaan, kenapa kamu menampar Angel?!”Wanita itu mendorong suaminya kasar, “Kamu yang apa-apaan?! Untuk apa kamu memedulika