Share

68. Sayang ....

Naya kembali terdiam setelah mendengar penjelasan dari Dimas, suaminya. Mungkin dia kini sedang menduga duga apa yang menjadi amanat dari Rizal ke mereka.

"Dim, apakah kamu ikhlas kita berada di rumah mama, bukannya di rumah yang kamu siapkan buat kita?" tanya Naya tiba tiba. Hingga membuat Dimas sontak menatapnya, tajam.

"Kenapa? Apakah kamu meragukan ucapanku?" tanya Dimas, terdengar tak mengenakkan.

"Tidak ... aku hanya ingin memperjelas jawabanmu saja, secara kamu kan sudah mati matian membuat rumah dengan berisi perabotan yang kau pilih dengan Papa Adi, masak iya kamu nggak ada rencana untuk di tinggalin?" Naya menjawab sekaligus bertanya.

"Ikhlas, asalkan kamu bahagia. Lagian, aku mempunyai rencana, nanti selesai tujuh harinya Papa Adi, aku ingin sesekali mengajak Mama, dan mas Faris untuk menginap di rumah kita, bagaimana, apakah kamu setuju dengan apa yang aku rencanakan?" tanya Dimas sambil tetap fokus pada penglihatan

"Atau kalau kau keberatan, atau mungkin takut Mama kec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status