Share

75. Terbaik

Baru saja ponselnya di letakkan di atas meja, benda pipih itu kini bergetar dan berbunyi lagi.

[Assalamualaikum, Ma. Ada apa?] sapa Faris saat ada nama Mama di layar ponselnya.

[Ris, apakah kamu meminta seseorang untuk mengirimkan orang ke rumah ini? Sebab orang yang dulu menjaga rumah di Damar, sekarang ada di sini.]

[Iya, Ma. Tadi Faris yang meminta pada pak Parman. Pokoknya Mama sekarang tenang saja, nanti kalau aku sampai di rumah, akan ku jelaskan kenapa aku mengundang mereka, ok!"] jawab Faris.

[Iya, Mama menunggumu. Hati hati dalam perjalanan pulang, Ris.]

[Iya, Mama, aku akan selalu ingat nasehatmu, Mama juga jangan lupa istirahat, apa perlu aku tambah Nanny buat si kembar.]

[Tidak! Tidak perlu. Mama sudah sangat senang sekali bisa merawat dan mengurusi mereka dengan menggunakan tangan Mama sendiri.] Mendengar apa yang di katakan Mamanya, seketika pula terbersit senyum di bibir Faris.

[Baiklah, Ma. Apa pun asalkan kau senang, aku akan usahakan.]

[Hahaha ... Makasih ya Ris.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status