Egalita masih panik, seperti orang gila mencari obat yang di butuhkan oleh nya. Dia mencari tapi hasil nya sia-sia, mencoba menangis karena tidak menemukan apa yang dia butuhkan."Dimana?," Dia bertanya, bergumam pelan dalam rasa paniknya, membongkar seluruh isi tas nya dan membiarkan semua isi nya berhamburan ke mana-mana.Nyx zaighum yang berdiri di belakang nya hanya bisa menatap Egalita dalam balutan kesedihan, menyembunyikan botol obat di tangan nya dan bersumpah tidak akan memberikan nya pada gadis itu dalam keadaan apapun."Katakan pada ku, apakah penderita trauma bisa di sembuhkan?," Sebaris tanya dia lesatkan, ketika dia menghubungi seseorang di seberang sana. Seorang dokter dan ahli psikologis, yang bisa membantu banyak orang dalam mengatasi traumatis masa lalu."Tentu saja bisa, hanya saja tergantung berapa lama trauma sudah terjadi,""Katakan pada ku ciri-ciri paling signifikan?,""Reaksi mental stres dan cemas. Biasa nya berkurangnya kemampuan untuk mengingat dan berkons
Masih di kamar hotel xxxxxxxx,Pusat kota,Seoul,Korea.Nyx Zaighum menatap dalam wajah Egalita yang telah terlelap, memandangi wajah cantik dalam balutan rasa lelah yang mendalam itu untuk waktu yang cukup lama. Telapak tangan nya masih menyentuh lembut punggung tangan gadis itu, mengelus nya secara perlahan setelah membantu Egalita dalam terapi tidur seperti yang di sarankan oleh salah satu teman nya yang berprofesi sebagai dokter psikologi. Membantu menenangkan diri dengan terapi tarikan nafas, membantu Egalita mengontrol beberapa bagian ketakutan nya untuk waktu yang cukup lama. Meskipun rumit akhirnya bisa sedikit membantu, setidaknya Egalita bisa terlelap sesuai harapan. Apalagi pelukan dari J kecil cukup membuat Egalita tenang, gadis itu memang membutuhkan anak nya sendiri selama itu, yang dia percaya menghilang dan tidak akan dia temui lagi.Nyx Zaighum melirik ke sisi kiri Egalita, menatap J kecil yang menatap ke arah Egalita, bocah laki-laki tersebut terlihat berbaring tep
Mansion utama Nyx zaighum,Setelah kembali dari Korea.Egalita terlihat mendengus kesal menatap kearah Nyx zaighum, dia pikir bagaimana bisa laki-laki itu pura-pura tidak melihat nya sejak tadi, Nyx zaighum terlihat sibuk dengan seseorang dan membiarkan Egalita terus duduk di kursi yang ada di sana.Sejak semalam mereka kembali dari Korea, nyatanya laki-laki tersebut tidak mengizinkan dirinya untuk pergi dan pulang dari tempat tersebut. Nyx zaighum seolah-olah sengaja menahan nya agar tinggal di sana."Nyx-," Egalita kembali berusaha bicara, saat laki-laki tersebut sudah agak lapang dengan obrolan nya."Baby tunggu, aku harus menghubungi seseorang." Dan lihatlah laki-laki tersebut bicara, menyambar handphonenya dan bergerak sedikit menjauhi Egalita.Tidak terlalu jauh tapi sengaja memasang jarak di antara mereka, agar Egalita tidak leluasa bicara dengan nya. Sang tangan kanan Nyx zaighum terlihat sibuk mengumpulkan beberapa berkas-berkas yang ada dihadapannya. J kecil tidur ada bersam
"Tapi mister," Egalita agak gelagapan, dia pikir bagaimana bisa laki-laki itu ingin membawa nya ke perusahaan."Aku pikir-,""Ada hal mendadak yang harus aku kerjakan." Nyx kembali bicara dengan ringan, dia tidak lagi melirik ke arah gadis tersebut dan lebih memilih untuk kembali memfokuskan pandangannya ke arah depan dimana tangan kanannya sibuk untuk mengendalikan setir mobil nya.Mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki di sampingnya jelas saja membuat Egalita mengernyitkan keningnya dan dia ingin sekali berkata dia cukup keberatan dengan keadaan ini di mana dia pikir sangat tidak masuk akal saat laki-laki itu akan membawanya pergi menuju ke arah perusahaan nya, tapi itu adalah Nyx zaighum, sekuat apa Egalita untuk menolaknya pada akhirnya laki-laki itu tidak akan mau menyerah. Meskipun dalam keadaan kesal dan Egalita pikir dia saat ini tidak bisa untuk memberontak pergi atau melarikan diri karena mobil yang dikendarakan oleh Nyx zaighum dikendalikan oleh laki-laki tersebut send
"Kenapa?," suara nya bergetar, menatap sosok wanita yang begitu dia benci yang berdiri tepat di hadapan nya saat ini.Egalita menggenggam lengan Nyx zaighum, dia berusaha untuk menetralisir detak jantung nya untuk beberapa waktu. Ayah dan ibu tirinya berdiri didepan mereka, menatap Egalita dengan tatapan sama terkejut nya.Waktu seolah-olah berhenti begitu saja, dia takut orang-orang akan tahu siapa dia, padahal dia mati-matian untuk tidak pernah menampilkan dirinya kepada siapapun bahkan dia tidak pernah ingin terlihat oleh kedua orang tuanya di dalam tempat seperti ini.Dia tahu sejak dulu hingga kini dalam keadaan seperti apapun dia tidak pernah diizinkan untuk bertemu di luar dengan kedua orang tersebut karena itu dia cukup terkejut saat dia menyadari kedua orang tuanya ada di hadapannya saat ini. Meskipun pertemuan terakhir kalinya dengan sang ibu tiri membahas tentang keinginan wanita itu agar dia kembali ke keluarga Al fayed demi putra nya, tapi dia tahu ibu tirinya tidak aka
The Hillatop company,Ruang rapat.Bola mata Nyx zaighum menatap sepasang suami istri yang kini duduk di hadapan nya dengan perasaan gelisah, tuan Al fayed tahu sepertinya Nyx zaighum sudah menyadari tentang siapa ibu kandung J kecil. Kebohongan yang mereka buat bertahun-tahun yang lalu pada akhirnya terbongkar juga, meskipun serapat mungkin istri nya menutup nya semua jelas tidak akan bisa disembunyikan lagi. Apalagi belakangan istrinya gencar mencari Egalita dan meminta putri nya itu kembali ke rumah, menerima kesepakatan untuk menikah dengan suami kakak nya yang tidak lain putri tertua nya dan menjadi ibu dari J kecil sendiri.Dia tahu Nyx zaighum bukan orang bodoh, karena itu dia bisa menebak jika semua pada akhirnya pasti sampai pada titik ini juga. Semua jelas bukan kemauan nya, tapi ini semua ulah istrinya. Mungkin dia yang terlalu bodoh karena selama ini selalu diam atas perbuatan istrinya tersebut, dia tidak tahu apakah dia melakukan ini karena dia mencintai istrinya atau di
"Itu tidak mungkin," nyonya Camilla menjawab dengan rasa keberatan yang tinggi, mana mungkin memindahkan seluruh hak Al fayed pada Egalita dan lagi bagi nya yang lebih berhak adalah J kecil."Kalau begitu sejak awal mengejar Egalita dan menekan nya untuk menikah dengan ku memang karena ingin memanfaatkan dirinya? Aku masih berusaha untuk berprasangka baik, siapa tahu ibu mertua benar-benar tulus ingin meminta maaf atas kesalahan di masa lalu." Nyx bicara dengan nada mengejek."Nyx aku dan ayah mertua mu tulus melakukan nya, kami benar-benar menyesal atas segala perbuatan kami dulu tapi-,""Mari tidak lagi membicarakan nya," dan tiba-tiba Nyx zaighum berdiri dari posisi nya."Nyx ibu-," nyonya Camilla gelagapan, dengan berdirinya Nyx artinya semua pasti selesai. Mereka mungkin tidak akan mendapatkan J kecil lagi, dia tahu sekali bagaimana watak laki-laki tersebut saat marah. Tidak ada yang bisa merayu nya bahkan putri kandung nya sendiri di masa lalu. Ketika marah Nyx tidak mengeluark
Sejenak Egalita terpaku menatap sekretaris Nyx Zaighum yang mengembang kan senyuman nya ke arah dirinya. Laki-laki tersebut berdiri tepat di depan pintu kamar nya setelah mengetuk pintu dan pintu kamar terbuka. Erkan tampak menundukkan kepalanya ke arah Egalita."Apa ada masalah?," Egalita bertanya agak bingung."Aku diminta menjemput nona." Sederhana alasan laki-laki tersebut datang di jam malam begini."Aku pikir aku bisa datang sendiri," gadis itu menjawab dengan cepat ucapan Erkan, sebab dia pikir dia bisa datang sendiri tanpa harus dijemput atau diantar oleh seseorang menuju ke arah restoran yang dijanjikan oleh Nyx zaighum."Itu bukan masalah, ini adalah perintah tuan Nyx Zaighum, nona." Jawab laki-laki tersebut cepat."Tempat pertemuan nya sedikit berganti, nona." Dan laki-laki tersebut melanjutkan ucapannya.Mendengar apa yang disampaikan oleh Erkan jelas saja membuat Egalita agak terkejut."Ya?,"Dia pikir laki-laki itu mengajaknya bertemu di restoran xxxxxxxxx yang letaknya