"Sial, sial, sial." Nyx zaighum terus mengumpat.Egalita? Bagaimana bisa?."Shit." Dia bergegas berlarian keluar dari kamar nya, menuruti anak tangga dengan cepat.Laki-laki tersebut tidak menemukan mommy nya lagi, wanita tersebut sudah beranjak pergi dari kediaman nya, dan Egalita?."Akzalllll." Teriakan melengking dari suara bariton Nyx Zaighum memecah keadaan, laki-laki tersebut memanggil sang tangan kanan kepercayaan nya sambil mengeratkan rahangnya.Seorang laki-laki yang ada di lantai bawah terlihat mendongakkan kepalanya, netra pemilik tubuh tinggi dan berotot tersebut mengerut kan keningnya saat mendengar teriakan penuh kemarahan yang diliputi kepanikan tersebut."Apa lagi ini?," Laki-laki yang dipanggil Akzal terlihat menatap Nyx yang bergerak turun dari lantai atas.Dia melangkah mendekati Nyx Zaighum, menundukkan kepalanya dengan cepat."Kemana para sialan bodoh itu membawa gadis itu?," Bukankah terlalu aneh? mengatakan dua bawahan nya bodoh padahal perintah itu jelas saja
Disisi lain,Pinggiran kota Paris.Egalita menatap bangunan yang ada di hadapannya tersebut untuk beberapa waktu, sebuah rumah kecil yang cukup layak huni namun begitu minim pencahayaan. Setelah bergerak kesana-kemari tanpa arah dan tujuan, disinilah dia akan tinggal mulai hari ini.Gadis tersebut mungkin hanya bisa bertahan beberapa bulan dari sisa uang tabungan nya, tanpa pekerjaan dan tanpa arah tujuan.Nyx Zaighum benar-benar menjadi mimpi paling buruk didalam hidup nya.Setelah keluarga Al fayed, rupanya dia diterpa badai berbeda saat ini, Nyx zaighum membuat dia cukup sakit kepala."Hahhhh." Egalita menghembuskan nafas kasar, dia ingin menertawai dirinya sendiri tapi apalah daya mana mungkin dia melakukan nya.Pada akhirnya gadis itu dengan bersusah payah menggeret koper dan tas miliknya untuk masuk ke dalam rumah kecil dan sederhana yang ada di hadapan dia tersebut, tanpa mengeluarkan suara nya gadis tersebut berusaha untuk masuk kedalam sana setelah membuka pintu rumah tersebu
Masih kembali ke Egalita,Rumah kecil sederhana.Ketika cahaya matahari menyeruak masuk kedalam kamar kecil yang tertata dengan rapi tersebut, Egalita terlihat masih terlelap di dalam tidurnya, dia masih cukup mengantuk karena semalam tidur di waktu yang jelas tidak normal. Keadaan memaksanya tidur di jam yang jelas cukup tidak masuk akal.Dan penyebab semuanya adalah Nyx Zaighum sialan itu.Sebuah panggilan mengganggu tidur lelap Egalita, membuat gadis itu tersentak dari tidur lelap nya. Dengan masih memejamkan bola matanya gadis tersebut mencoba untuk meraba-raba handphone miliknya yang terletak tidak jauh dari tempat tidurnya tersebut, setelah memastikan dia menemukan handphonenya gadis tersebut mencoba untuk mengangkat panggilan yang ada di dalam handphone yaitu yang tidak dipahami siapa yang memanggilnya karena matanya masih sibuk terpejam saat ini."Halo?," dia bertanya secara perlahan, menunggu jawaban di seberang sana."Ini kakak." Dan suara seorang perempuan yang terdengar.I
kembali ke sisi Egalita,Kediaman sederhana Egalita.Bayangkan bagaimana perasaan Egalita saat ini saat dia mendengar apa yang diucapkan oleh kak Rasya tentang beberapa orang yang mencari nya termasuk keluarga Al fayed."Jika ada yang mencariku lagi katakan kakak tidak tahu keberadaanku."Dia menutup panggilan mereka secara perlahan, memilih membenahi posisi nya, duduk di atas kasur sambil menoleh kearah bagian kaca jendela kamar, menikmati cahaya matahari yang mulai perlahan menyilaukan bola matanya.Gadis itu sama sekali tidak mengeluarkan suaranya membiarkan pemikirannya berkelana entah ke mana di mana kedua tangannya dengan gerakan perlahan mulai mencabut kartu didalam handphone nya. Dia sudah berkata pada kak Rasya nya, sepertinya harus kembali mengganti nomor handphone nya agar keadaannya tidak mudah dilacak. Yang membuatnya khawatir adalah ketika daddy nya dan juga saat nyonya Camilla mencari dirinya.Dia sejauh ini sama sekali enggan menerima tawaran diberikan oleh ibu tirinya
kembali ke kediaman Egalita,Malam.Gadis tersebut menatap langit yang mulai menggelap sejak tadi, agak gelisah dengan keadaan sebab dia pikir hujan deras sepertinya akan turun sebentar lagi sedangkan Dia baru saja akan keluar untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan di dalam lemari dapurnya untuk makannya beberapa hari ke depan. Legalitas sengaja memilih waktu malam untuk pergi karena baginya keluar di siang hari jelas bukan pilihan yang baik mengingat seolah-olah dia menjadi buronan saat ini.Yah dia benar-benar terlihat seperti seorang buronan dan yang mencoba lari dari keadaan, entahlah kepalanya terasa berdenyut-denyut, pertama dia dituduh mencuri, selanjutnya dia dicari oleh orang-orang yang entah siapa, kemudian ayah dan ibu tirinya mencari dirinya lantas ah entahlah dia tidak bisa menjabarkan satu persatu keadaan yang saat ini, yang jelas dia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Jadi dia pikir keluar di jam malam merupakan pilihan yang baik ditambah lagi dia memang harus menem
Egalita jelas terkejut saat menyadari Nyx Zaighum lah yang berdiri di hadapan nya, menarik pinggang nya dan kini memeluknya tanpa tahu malu."Kau....," Dia berseru, membulatkan bola matanya karena terkejut.Egalita terlihat bingung dan ling lung, masih mencoba untuk memahami apa yang terjadi, mencerna apa yang sebenarnya terjadi juga saat ini. "Kenapa kau ada di sini?," Wajar saja bukan Egalita mempertanyakan hal tersebut pada Nyx Zaighum, dia pikir bagaimana bisa laki-laki tersebut ada dihadapannya saat ini.Setelah di tuduh, di usir, di telantarkan dan kini tiba-tiba saja laki-laki tersebut kembali ke hadapan nya, berkata dengan salam pertama yang begitu memuakkan untuk di dengar di balik telinga Egalita."Hello baby.''"Kau pasti sudah gila." Gadis tersebut membatin sambil mengernyitkan keningnya."Tunggu dulu, yah apa dia gila, baby?." Seketika Egalita berusaha menyadarkan dirinya, dia ingat tuduhan yang diberikan laki-laki itu kemarin. Dengan cepat dan kasar dia bergerak melepas
"Tidak adakah jalan untuk kabur?," Egalita membantin, dia berharap menemukan celah untuk kabur saat ini, nyatanya hingga sejauh ini dia belum menemui sedikit pun celah untuk melarikan diri.Dia memundurkan langkahnya, menatap curiga ke arah laki-laki di hadapan nya tersebut, meksipun sebenarnya agak bingung dengan kata-kata yang di lontarkan oleh Nyx zaighum kepada diri nya."Bicara serius soal apa?," Egalita bertanya, sejenak bola mata nya menenggelamkan Nyx Zaighum kedalam netra indah nya.Dia pikir laki-laki tersebut terlalu aneh, Egalita memasang mode Awas dalam alarm ke hati-hati'an di dalam diri nya saat ini."Mari bicara 4 mata di dalam." Dan Nyx Zaighum memberikan perintah, mutlak dan tidak boleh di ganggu gugat.Yang benar saja."Bicara di sini, kau membuat ku agak ngeri, apa kau punya kepribadian ganda? Terkadang apa yang kamu lakukan kemarin dan hari ini jadi berbeda-beda, kau mengerikan untuk ku." Begitu terus terang Egalita menaruh kecurigaan pada laki-laki dihadapan nya
"Hah?," Egalita mendengus tidak percaya.''Tawaran laki-laki tua sialan?," Egalita mengernyit kan keningnya."Yakkkkk apa kau menyadap diri ku? Membaca seluruh pergerakan ku? Kau memasang kamera di tubuh ku?," Egalita terlihat kesal, bicara sambil meninggikan suaranya.Untungnya mereka berada di sebuah ruang khusus, jadi tidak ada yang melihat dan mendengar suara kencang Egalita dan kekesalan nya."Oh my goodness." Egalita benar-benar tidak percaya pada laki-laki dihadapan nya tersebut."Aku pikir kau perlu pergi kebagian rumah sakit jiwa terdekat, aku percaya ada sesuatu yang salah dengan isi kepala dan otakmu saat ini, sir." Dia pikir sepertinya dia memang benar-benar menghadapi laki-laki gila yang sudah tidak waras lagi.Berurusan dengan Nyx zaighum siapa sangka akan jadi serumit ini bahkan dia tidak pernah berharap dia bertemu laki-laki itu sebelumnya. Ucapan demi ucapan yang dikatakan oleh Nyx zaighum tentu saja membebani dirinya, Dia pikir laki-laki itu saat ini sedang mengancam