Tangis dalam diam

Jangan bersedih Egalita, percayalah apa yang mereka rampas dari ku satu hari akan kembali kepada kamu.

Ibu percaya satu hari apapun yang dimiliki oleh keluarga Al fayed akan jadi milikmu tanpa terkecuali.

*******

Bola mata indah itu menatap tubuh ringkih tidak berdaya di atas ranjang pesakitan rumah sakit, dia baru saja menangis, tapi tidak berani mengeluarkan suara isakan nya, hanya menangis didalam diam sambil menggenggam erat telapak tangan nya.

Egalita muda masih menggunakan seragam SMA nya, duduk di samping ibu nya, di atas kursi kayu ranjang rumah sakit kelas paling rendah. Bercampur sesak dengan para penghuni rumah sakit lainnya di mana sang ibu jelas tidak baik-baik saja dalam fasilitas yang seadanya.

"Kita harus melakukan operasi secepat nya," dia ingat apa yang di katakan sang dokter beberapa waktu yang lalu pada dirinya.

"Kami takut ini tidak akan bertahan begitu lama, kondisi ibu mu tidak baik-baik saja."

"Tidak adakah jalan lainnya, dok? Aku tidak punya uang sebanyak itu