"Kau bisa keluar jika kau bosan, Lauryn." Reiner memiringkan wajahnya menatap sang wanita. Ia tahu Lauryn tidak begitu menikmatii pertemuan itu.
Lauryn tidak bosan, hanya saja melihat wanita-wanita yang terlalu agresif di dalam sana membuat ia merasa malu. Ia juga pernah berada di dalam posisi seperti itu ketika ia menjalankan tugas, tapi tetap saja melihat wanita lain melakukannya itu menyedihkan.
"Kalau begitu aku keluar." Lauryn bangkit dari tempat duduknya. Ia meninggalkan orang-orang di dalam ruangan itu.
"Kenapa kau membiarkannya keluar? Kau tidak takut dia akan diculik pria lain?" seru David. Jika ia jadi Reiner ia tidak akan membiarkan wanita seperti Lauryn berkeliaran di tengah keramaian.
"Orang yang akan menculiknya berarti
"Tuan, Tuan Axelton meminta untuk bertemu." Grace menyampaikan pada Reiner."Aku sedang sarapan, Grace. Apa kau tidak melihatnya?" balas Reiner datar."Maafkan saya, Tuan." Grace segera undur diri. Ia tahu bahwa tuannya tidak ingin bertemu dengan tamu yang datang pagi ini.Reiner kembali menyantap sarapannya dengan tenang. Ia diberitahu oleh Rex bahwa semalam tuan Axelton mendatangi club malam Rex.Seperti yang ia inginkan, Rex tidak memberikan rekaman kejadian pada siapapun. Bukan karena ia takut bermasalah hukum dengan tuan Axelton, tapi karena saat ini kehidupan Lauryn masih dirahasiakan. Beberapa orang yang mengenal Lauryn mengetahui bahwa Lauryn sudah tewas. Sebelum Lauryn sendiri menunjukan dirinya, Reiner akan menjaga identitas
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Irene. Tidak hanya Irene yang terkejut tapi juga Eddelia dan Lorenzo. Ini merupakan pertama kalinya Alexander menampar putri kesayangannya."Sayangku, ada apa ini?" Eddelia bergegas mendekati suaminya. Sementara Irene, ia tidak mampu bersuara karena rasa sakit yang membuat ia linglung sejenak."Tanyakan pada putrimu yang mengecewakan ini! Bagaimana mungkin melenyapkan satu nyawa saja dia tidak mampu!" geram Alexander. Pria itu telah mengetahui bahwa Lauryn masih hidup. Ia telah melihat rekaman yang didapatkan oleh Mavrick.Saat itu Alexander benar-benar marah. Jika Irene tidak melakukan kesalahan maka Lauryn tidak akan bisa melakukan hal seperti ini padanya.Ia juga tidak memiliki cara untuk men
Reiner mencoba untuk memejamkan matanya, tapi satu jam berlalu ia tetap tidak bisa tertidur. Itu semua karena tidak ada Lauryn di sebelahnya.Ia sudah terbiasa tidur dengan Lauryn di sampingnya ketika mereka tidur, dan sekarang ia sendirian, ia merasa ada yang hilang. Kebiasaan benar-benar sesuatu yang mengerikan.Bangkit dari tempat tidurnya, Reiner melangkah menuju balkon. Ia menyalakan rokok dan menyelipkannya di bibir. Pria itu menghabiskan satu batang rokok lalu kemudian memainkan ponselnya.Ia memeriksa apa yang sedang Lauryn lakukan sekarang dengan melihat ke kamera pengintai di kamarnya. Setelah melihat Lauryn tidak terlelap, ia keluar dari aplikasi yang tadi ia buka lalu menghubungi Lauryn."Kenapa kau belum tidur?" Reiner se
"Kau sangat menyukai bunga mawar hitam?" tanya Reiner sembari memperhatikan Lauryn yang menyentuh kelopak mawar hitam di depannya."Bunga mawar hitam adalah bunga kesukaan mendiang ibuku. Mawar hitam perjuangan, keberanian dan kekuatan. Seperti mendiang Ibu yang selalu berjuang untuk hidup kami," balas Lauryn. Namun, setelah ia mengetahui arti bunga mawar hitam lebih luas, ia pikir ibunya mungkin tidak menyukai mawar hitam, tapi menjadikan mawar hitam sebagai pengingat bahwa ibunya memiliki kisah cinta yang tragis karena mencintai bajingan seperti Alexander."Bunga mawar hitam ini seperti dirimu. Indah, langkah, berbahaya dan misterius." Reiner mengutarakan apa yang ia pikirkan tentang Lauryn dan bunga di sekitar mereka.Apa yang Reiner katakan terdengar baik di telinga Lauryn, tapi me
"Periksa siapa saja yang akan datang ke pesta ulang tahun pernikahan Alexander William." Reiner memberi perintah pada Jeff. Ia baru saja menerima undangan dari William.Ckck, pria itu benar-benar memiliki nyali Setelah bermain-main dengannya beberapa tahun lalu pria itu bersikap seolah tidak pernah mencuranginya. Reiner benar-benar ingin meledakan tubuh Alexander hingga berkeping, tapi ia tidak bisa melakukannya karena Lauryn memiliki dendam pada pria itu.Jika ia membunuh Alexander maka dendam Lauryn tidak akan tuntas."Baik, Pak." Jeff undur diri, pria itu segera menjalankan tugas dari Reiner.Selama beberapa tahun terakhir Reiner selalu mendapatkan undangan dari Alexander, tapi ia tidak pernah datang. Ia hanya memerintahkan Jeff un
Satu minggu berlalu. Hari ini merupakan hari pesta ulang tahun pernikahan Alexander William dan Eddelia. Pasangan paruh baya yang masih tampak muda itu telah berdiri di tengah-tengah sebuah ballroom hotel mewah milik Alexander.Alexander mengenakan setelan berwarna abu-abu glossy dengan dasi berwarna senada. Sedangkan Eddelia wanita itu mengenakan gaun karya Vercase yang didominasi warna merah dipenuhi bordiran rumit. Di bagian rok gaun itu berhias benang emas.Penampilannya dilengkapi dengan perhiasan bernilai jutaan dollar.Eddelia selalu memperhatikan penampilannya, setelah ia memesan gaunnya ia mencocokannya dengan perhiasan yang akan ia kenakan. Eddelia ingin penampilannya sulit untuk orang lain lupakan.Ia wanita dari kelas atas
Pesta berlangsung, tuan dan nyonya yang menghadiri undangan memegang segelas minuman di tangan mereka. Semua orang semakin menikmati pesta, kecuali Alexander dan keluarganya yang merasa sangat tercekik di sana.Orang-orang berbisik membicarakan mereka. Alexander meninggalkan pestanya sendiri untuk datang ke pesta orang lain untuk menikmati segelas wine, benar-benar menyedihkan.Di depan, Reiner dan Lauryn tengah berdansa mengikuti alunan suara piano yang memimpin gerakan mereka."Terima kasih untuk pesta ini." Lauryn tidak tahu harus mengatakan apa pada pria yang telah membuat keberadaannya diakui.Ia telah hidup dalam bayangan selama dua puluh tahun lebih, dan hari ini ia sudah dikenali oleh banyak orang. Lauryn merasa bahwa saat ini
"Kau akan datang menemui Alexander besok?" tanya Reiner sembari membantu menurunkan resleting gaun merah yang Lauryn kenakan."Aku cukup penasaran apa yang akan dibicarakan oleh Alexander. Pria manipulatif itu pasti ingin menekanku lagi dengan menggunakan mendiang Ibu." Kebencian akan selalu terlihat di mata Lauryn ketika ia membicarakan tentang Alexander William dan keluarganya.Orang-orang itulah yang telah membuat hidupnya menjadi seperti ini. Tidak memberinya pilihan lain selain melakukan hal-hal yang mereka inginkan."Aku akan mengirimkan penjaga bersamamu." Reiner mengkhawatirkan keselamatan Lauryn. Mungkin saja Alexander akan mencoba untuk membunuh Lauryn lagi. Ia lebih baik berjaga-jaga daripada harus kehilangan Lauryn.Lauryn