Feby kini berjalan dikaridor sekolah sembari mencari Dirga yang dari tadi tidak menampakkan dirinya. Lama mencari bukannya menemukan Dirga ia malah berpapasan dengan Alex dan juga sahabatnya
Feby tidak menegur sama sekali membuat Alex lah yang duluan menegurnya. "Sombong banget." Alex menghentikan langkah Feby dengan berdiri di depannya.
Feby yang malas berbicara dengan Alex meminggirkan dirinya supaya ia bisa melanjutkan perjalanannya namun lagi lagi Alex menghentikan langkahnya dengan berdiri di depannya
"Minggir." Feby dengan wajah juteknya.
"Gak mau... Lo kenapa sih? Kok jutek banget sama gue, salah gue apa sama lo? Gimana kita buat rencana lagi?"
Feby memutar kedua bola matanya males. "Gue udah gak mau. Maaf." Feby meminggirkan dirinya lagi, tapi Alex berhasil menghentikan langkahnya lagi. Feby dibuat kesel atas tingkah Alex
"Wait wait wait, ini bukan soal tentang hubungan Dirga dan Lexsa. Tapi! Gue mau kita kerja sama gimana cara
"Asnaa jangan jauh jauh mainnya, nanti hilang gimana," teriak Reval pada bocah perempuan itu. Kini Reval dan kedua ponakannya sedang berada di taman bermain kanak-kanak yang tidak jauh dengan jarak ruma merek. Reval dituguskan untuk menjaga ketiga anak SintaSementara Sinta sedang pergi ke rumah sakit, Lisa sibuk memasak, suami Sinta pergi kerja. Reval kini mengandeng Asni balita imut yang memiliki pipi caby dan kulit putih. Sedangkan Reno kini sedang bermain prosotan20 menit kemudianLangit sudah mulai gelap yang menandakan tandanya hujan akan turun. Reval kemudian memanggil Asna yang sedang bermain di seberang sana."Ayo pulang anak-anak, udah mau hujan.""Iya kak."Asna dan Reno langsung mengandeng tangan Reval selayaknya seperti ayah dan anak. Reval menatap heran kepada orang orang yang sedang melirik ke arahnya"Kasian banget ya,""Itu istrinya dimana?""Ganteng ganteng tapi udah nikah."Be
Hari ini Bella dan juga suaminya akan balik ke Jakarta. Sudah beberapa minggu Lisa meninggalkan kota Jakarta rasanya ia sangat rindu ingin bertemu dengan menantu kesayangan. Keduanya memutuskan akan pulang ke Jakarta pada malam hariWaktu sudah menandakan sore hari, Lisa beserta sang suami sudah memberes bereskan pakaian mereka***"Dirga." kini Lexsa berdiri di hadapan Dirga yang tengah duduk di sofa"Hum." jawab Dirga singkat dan fokus pada hpnya"Jalan yuk, bosen." Lexsa dengan posisi jongkok. Sedangkan Dirga masih tetep fokus pada hpnya dan tidak memperdulikan Lexsa yang rela men jongkok agar Dirga mau menatapnya"Jalan sendiri, gue malas." jawabnya sedikit jutekTing tong..."Sana buka pintu." Dirga langsung membaringkan dirinya dan menutup matanya, ia meletakkan hpnya di atas perutnya. Lexsa sedikit kesel terhadap sikap Dirga"Dasar gak jelas, marah marahnya gak jelas." teriak Lexsa kemudian ia pergi me
"Mohon. laporan saat ini, kalo gue Lexsa Guerrero minta izin buat pergi ke rumah Vanya. Bagi sudah membaca surat tolong tinggalkan uang sebanyak 3 lembar yang merah. Sekian dari saya." Lexsa pun tanda tangan***Beberapa menit kemudian Lexsa turun dari bawah. Kini ia memakai koas ukuran bigsize. Ya, semua pakaian wanita ini tidak ada yang ketat ketat katanya karna bisa membentuk tubuh. Terkadang ia heran sama wanita jaman sekarang kok mereka pede pede aja gitu berpakaian seperti itu. Bangga? Apa yang mau di banggakan. Bentuk tubuh? Hey cukup suamimu aja nanti yang bisa melihat bentuk tubuhmuDengan rambut terurai yang menambah kecantikan dirinya. Lexsa melirik ke arah suaminya yang masih tertidur lelap. Padahal Dirga gak tidur wkwkkw."Pergi tidak pergi tidak pergi tidak." Lexsa berpikir kembali. "Pergi aja lah, kan udah izin." Lexsa mengangkat kedua bahunya lalu pergi. Dirga membuka matanya sebelah
"Ini mereka dateng."Bella dengan rasa khawatirnya langsung menghampiri keduanya. "Ya ampun sayang. Kalian dari mana?" Bella meraba raba wajah Lexsa sampai tubuhnya juga. Dirga yang hanya terdiam melirik ibunya"Gue anaknya apa bukan sih." gumamnya. Kemudian Lexsa turun dari motor dan Dirga langsung memasang standar pada motornya"Lexsa baik baik aja bun, tadi di jalan ban motor Lexsa kurang angin, jadi kita cari cari bengkel dulu bun, makanya kita baru pulang.""Syukurlah kamu gak kenapa kenapa sayang, yaudah kita masuk yuk." Bella kemudian mengandeng tangan mantu kesayangannya untuk masuk duluan meninggalkan suami dan anaknya. Dirga tak habis pikir dengan ibunya"Pah, aku anaknya bukan sih.""Sabar Nak,"***Sementara kelima bersahabat itu masih belum pulang ke rumahnya masing masing. Kini mereka sedang berpesta"Pokoknya malam ini sampe jam 12 malam," ujar Kevin yang sedang mengipas ngipas ayam pangg
"Allahu Akbar, Allahu Akbar."Tiba waktunya subuh, Dirga yang mendengar suara adzan langsung membuka matanya dan bangun. "Alhamdulillah." Kini ia duduk terlebih dahulu sebelum berdiri untuk mengambil, karna Dirga masih mengumpulkan nyawanya sembari ia menjawab adzanSetelah merasa nyawanya udah ke kumpul ia segera pergi ke kamar mandi dan berwudhu. Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi kamudian ia melirik Lexsa yang masih tertidur pulasDirga menganti pakaian dengan baju kokok dan kemudian ia memakai pecinya. Adzan telah selesai di kumandangkan, kini tinggal menunggu iqomah, sebelum masuk ke sholat fardhu Dirga terlebih dahulu melaksanakan sholat sunnah dua rokaat"Allahu Akbar." Dirga kini fokus dengan sholatnya"Assalamu'alaikum warohmatullah, Assalamu'alaikum warohmatullah."Akhirnya iqomah. Sebelum masuk ke sholat fardhu Dirga melirik istirnya kemudian pergi membangunkannya."Lexsa, bangun udah
"Kak Reval, kakak jangan pergi ya, kakak tinggal di sini aja sama Reno. Kalo kakak pergi, Reno bakal kesepian.""Reno anak ganteng, baik dan juga sholeh, kakak gak bakal pulang hari ini kok. Kakak cuman beresin baju kakak aja.""Alhamdulillah, aku kira kakak bakal pulang hari ini." Reno cengengesan"Gakk sayangg." Reval mengelus ngelus kepalanyaSementara Reno sedang menemani Reval beberes di kamar, Asna kini sedang menganggu ibunya masak, sedangkan Lisa ia kini menjaga Asni bayi munggil itu"Mama, Asna boleh bantu gak?" Asna menatap sang ibu dan Sinta fokus memotong bawang"Gak usah sayang, kali Asna udah gede nanti, Asna boleh bantu mama.""Uumm. Yuadah deh." Asna membalikkan badannya untuk pergi, Sinta hanya bisa tersenyum kala melihat ekspresi wajah anaknya yang cemberut. Sinta kembali fokus dengan pekerjaannya. Tak lama Asna kembali dan bertanya kepada sang ibu"Mama mama." Asna menarik narik baju ibunya
Jam istirahatAlex kini sudah membuat rencana bersama Ramal sang sahabat. "Bos, apa kita kasih masalah ini pada Feby?""Gak usah, percuma kita kasih tau dia, dia gak bakal percaya lagi sama kita. Tapi gue yakin, suatu saat nanti Feby bakal percaya sama semua omongan gue. Liat aja nanti." Alex tersenyum sinisSaat ini keduanya belum bisa mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya. Pertama Alex hanya mencurigai kalo Lexsa dan Dirga berpacaran. Tapi saat ini berbeda, ia juga kaget saat mendengar berita tentang keduanyaSetelah membersihkan kamar mandi. Lexsa dan Dirga sungguh dibuat capek. Keduanya kini beristirahat atau duduk di lantai dan di tangan mereka ada sapu dan lap pel. Kemudian bersandar satu sama lain"Gue, kapok, gue gak mau telat lagi," ujar Lexsa kini ngosngosan"Ini semua gara gara lo tau gak,""Iya iya, gue yang salah...Dir, beliin gue minum dong, gue haus." Lexsa memegang tenggorokannya"Sama gue
Triiinggg....Bel telah berbunyi menandakan waktu pulang. Vanya dan Lexsa lebih dulu pulang, karna saat ini Lexsa benar benar marah. Vanya yang juga tidak tau kenapa Lexsa bisa semarah itu hanya bisa mengikuti kemauannyaDi tempat parkiran sudah ada keemapat bersahabat. Vino Kevin dan juga Bara kini bertanya bertanya kenapa Lexsa dan Vanya begitu cepatnya pulangnya"Kalian," ujar Wirda menatao ketiga cowok itu dan begitu pun mereka. "Anterin gue pulang dong, gue gak bawa motor, tadi gue datangnya sama Vanya." Wirda memasang wajah yang dibikin bikin sedih"Sama Bara aja, soalnya gue sama Vino."Wirda kini menatap Bara dengan wajah imut dan mengemaskan. Bukan keliatan imut di mata Bara, ia malah merasa jijik. "Ubah gak tuh ekspresi lo, jijik gue ngeliatnya." Bara membalikkan badanya dan segera naik di motor sportnya dan begitu pun pada Vino dan Kevin"Ayo naik."Wirda yang masih terdiam dan masih menatap Bara dengan ekspresinya se