Happy Reading
*****Triiiiiingggg....
Bel telah berbunyi menandakan jam pulang. Para siswa siswa langsung bersiap siap memasukkan buku buku mereka ke dalam tas dan menunggu guru untuk keluarga pertama sebelum para siswa keluar.
Feby bergegas membereskan buku bukunya dan segera keluar. Dirga yang duduk bersebelahan dengannya kepo dengan Feby begitupun dengan Bara Kevin yang juga selorong dengan Feby.
"Tuh cewek kenapa, buru buru amat." ujar Bara.
"Kebelet kali." jawab Dirga.
*****
"Gimana? Lo dapat sesuatu atau hal mencurigakan gak?" tanya Alex. Feby mengeleng ngelengkan kepalanya.
"Lo?"
"Gak juga... Tapi kok kita gak dapat apa apa atau informasi. Gue yakin mereka pasti udah tau rencana kita."
"Udahlah Alex, semua yang lo tuduhin terhadap Dirga ataupun Lexsa semua itu gak bener, gue udah gak yakin sama semua omong kosong lo terhadap mereka berdua."
Bara Ke
Happy Reading*****"Asna tolong ambilin popoknya di atas meja." perintah Reval di patuhi Asna.Setelah bergulat dengan sepenuh tenaga, napas. Akhirnya Reval bisa membersihkan dede bayi dari pupnya."Nih kak." Asna merentangannya. Setelah beberapa beberapa detik, akhirnya Reval selesai juga memasangkan popok itu."Alhamdulillah.""Kak Reval, terus itu celananya mau diapain?" tunjuk Reno pada celana adik kecilnya itu yang di penuhi dengan kotoran. Reval melirik kearah celana itu, bukan hanya celana yang kena melainkan selimut pun ikut kena.Reval frustasi. "Gini amat jadi baby sister."Asna dan Reno hanya bisa menahan tawa melihat sang kakak itu. "Dede bayi mau bantuin kakak gak? Bersihin pupnya." tanya Reval, sang bayi membalas dengan senyuman (memperlihatkan gigi)*****"Hati hati jalannya." Dirga kini mengandeng sang istri."Gue gakpapa Dirga. Gak usah lebay deh."
Skip malam.Happy Reading*****Dirga yang baru masuk dalam kamar dan Lexsa berada di dalam kamar mandi. Dirga yang merasa kecapean langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur milik Lexsa.Meresa sunyi? Pastinya, Dirga yang tidak tau mau berbuat apa mulai menutup matanya.Triiinggg...Lexsa yang mendengar suara hp nya berbunyi (suara nada dering) langsung keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang cukup panjang dikit.Lexsa yang notabenya tidak belum sadar jika Dirga sudah berada dalam kamar. Yang ia tahu Dirga sedang memperbaiki laptop miliknya yang sedikit heng."Hallo kak... Iya nanti Lexsa telfon balik, soalnya Lexsa belum selesai mandi.""Lo mandi bawa hp? Astaga nih bocah.""Gak. Tadi gue denger suara hp gue bunyi makanya Lexsa cepet cepet keluar (pake handuk) buat ngangakat.""Oh, yaudah."Mati.."Ck! Ganggu orang mandi aja." Lexsa kemudian
"Hari ini gue bakal ngungkapin perasaan gue ke Dirga."Kini Feby tersenyum pada dirinya sendiri sembari ia memperbaiki tataan rambutnya. Setelah melakukan berbagai cara untuk mengetahui hubungan antara Dirga dan Lexsa, Feby kini tidak percaya lagi pada apapun terkait Dirga dan juga LexsaKeyakinannya saat ini, bahwa Dirga memang mempunyai hubungan keluargan Lexsa. Tak mau lama lama Feby dengan semangat tinggi langsung berangkat ke sekolah.*****"Aaaaaaa." Lexsa menjerit membuat Dirga yang berada di dalam kamar mandi keluar dengan pakaian sekolahnya. Bukan karna apa, gara gara ulah Dirga semalam yang meninggalkan jejak di bagian lehernya"Lo kenapa?" tanya Dirga khawatir. Lexsa yang tadinya menghadap cermin langsung berbalik badan dan berdiri dihadapan Dirga dengan emosi.Lexsa kemudian menunjukkan bekas merah yang terdapat pada lehernya. "Liat ini. Gara gara lo meninggalkan bekas ini gue gak bisa ke sekolah."Dirga meliha
Feby kini berjalan dikaridor sekolah sembari mencari Dirga yang dari tadi tidak menampakkan dirinya. Lama mencari bukannya menemukan Dirga ia malah berpapasan dengan Alex dan juga sahabatnyaFeby tidak menegur sama sekali membuat Alex lah yang duluan menegurnya. "Sombong banget." Alex menghentikan langkah Feby dengan berdiri di depannya.Feby yang malas berbicara dengan Alex meminggirkan dirinya supaya ia bisa melanjutkan perjalanannya namun lagi lagi Alex menghentikan langkahnya dengan berdiri di depannya"Minggir." Feby dengan wajah juteknya."Gak mau... Lo kenapa sih? Kok jutek banget sama gue, salah gue apa sama lo? Gimana kita buat rencana lagi?"Feby memutar kedua bola matanya males. "Gue udah gak mau. Maaf." Feby meminggirkan dirinya lagi, tapi Alex berhasil menghentikan langkahnya lagi. Feby dibuat kesel atas tingkah Alex"Wait wait wait, ini bukan soal tentang hubungan Dirga dan Lexsa. Tapi! Gue mau kita kerja sama gimana cara
"Asnaa jangan jauh jauh mainnya, nanti hilang gimana," teriak Reval pada bocah perempuan itu. Kini Reval dan kedua ponakannya sedang berada di taman bermain kanak-kanak yang tidak jauh dengan jarak ruma merek. Reval dituguskan untuk menjaga ketiga anak SintaSementara Sinta sedang pergi ke rumah sakit, Lisa sibuk memasak, suami Sinta pergi kerja. Reval kini mengandeng Asni balita imut yang memiliki pipi caby dan kulit putih. Sedangkan Reno kini sedang bermain prosotan20 menit kemudianLangit sudah mulai gelap yang menandakan tandanya hujan akan turun. Reval kemudian memanggil Asna yang sedang bermain di seberang sana."Ayo pulang anak-anak, udah mau hujan.""Iya kak."Asna dan Reno langsung mengandeng tangan Reval selayaknya seperti ayah dan anak. Reval menatap heran kepada orang orang yang sedang melirik ke arahnya"Kasian banget ya,""Itu istrinya dimana?""Ganteng ganteng tapi udah nikah."Be
Hari ini Bella dan juga suaminya akan balik ke Jakarta. Sudah beberapa minggu Lisa meninggalkan kota Jakarta rasanya ia sangat rindu ingin bertemu dengan menantu kesayangan. Keduanya memutuskan akan pulang ke Jakarta pada malam hariWaktu sudah menandakan sore hari, Lisa beserta sang suami sudah memberes bereskan pakaian mereka***"Dirga." kini Lexsa berdiri di hadapan Dirga yang tengah duduk di sofa"Hum." jawab Dirga singkat dan fokus pada hpnya"Jalan yuk, bosen." Lexsa dengan posisi jongkok. Sedangkan Dirga masih tetep fokus pada hpnya dan tidak memperdulikan Lexsa yang rela men jongkok agar Dirga mau menatapnya"Jalan sendiri, gue malas." jawabnya sedikit jutekTing tong..."Sana buka pintu." Dirga langsung membaringkan dirinya dan menutup matanya, ia meletakkan hpnya di atas perutnya. Lexsa sedikit kesel terhadap sikap Dirga"Dasar gak jelas, marah marahnya gak jelas." teriak Lexsa kemudian ia pergi me
"Mohon. laporan saat ini, kalo gue Lexsa Guerrero minta izin buat pergi ke rumah Vanya. Bagi sudah membaca surat tolong tinggalkan uang sebanyak 3 lembar yang merah. Sekian dari saya." Lexsa pun tanda tangan***Beberapa menit kemudian Lexsa turun dari bawah. Kini ia memakai koas ukuran bigsize. Ya, semua pakaian wanita ini tidak ada yang ketat ketat katanya karna bisa membentuk tubuh. Terkadang ia heran sama wanita jaman sekarang kok mereka pede pede aja gitu berpakaian seperti itu. Bangga? Apa yang mau di banggakan. Bentuk tubuh? Hey cukup suamimu aja nanti yang bisa melihat bentuk tubuhmuDengan rambut terurai yang menambah kecantikan dirinya. Lexsa melirik ke arah suaminya yang masih tertidur lelap. Padahal Dirga gak tidur wkwkkw."Pergi tidak pergi tidak pergi tidak." Lexsa berpikir kembali. "Pergi aja lah, kan udah izin." Lexsa mengangkat kedua bahunya lalu pergi. Dirga membuka matanya sebelah
"Ini mereka dateng."Bella dengan rasa khawatirnya langsung menghampiri keduanya. "Ya ampun sayang. Kalian dari mana?" Bella meraba raba wajah Lexsa sampai tubuhnya juga. Dirga yang hanya terdiam melirik ibunya"Gue anaknya apa bukan sih." gumamnya. Kemudian Lexsa turun dari motor dan Dirga langsung memasang standar pada motornya"Lexsa baik baik aja bun, tadi di jalan ban motor Lexsa kurang angin, jadi kita cari cari bengkel dulu bun, makanya kita baru pulang.""Syukurlah kamu gak kenapa kenapa sayang, yaudah kita masuk yuk." Bella kemudian mengandeng tangan mantu kesayangannya untuk masuk duluan meninggalkan suami dan anaknya. Dirga tak habis pikir dengan ibunya"Pah, aku anaknya bukan sih.""Sabar Nak,"***Sementara kelima bersahabat itu masih belum pulang ke rumahnya masing masing. Kini mereka sedang berpesta"Pokoknya malam ini sampe jam 12 malam," ujar Kevin yang sedang mengipas ngipas ayam pangg