Raid mengulas senyum manis sambil menatap Nissa yang terlelap paska percintaan panas mereka. Panas dan menegangkan seperti permintaan wanita itu. Sungguh, Raid selalu dibuat kagum setiap kali bercinta dengan Nissa. Wanita itu banyak kejutan. Gadis alim itu sudah tidak ada. Wanita polos, cengeng, dan menyusahkan itu sudah sirna. Berubah menjadi wanita dewasa yang mengagumkan.Ia adalah Anissa fatih Zhakia. Wanita lemah yang awalnya tak pernah Raid inginkan dan terus ia hindari. Merepotkan! Beban! Titel itu sering Raid sematkan pada Nissa. Apalagi jika Nissa sudah mulai menunjukan sifat cengengnya. Rasanya ingin Raid cekik saja lehernya agar berhenti menangis selamanya. Namun, siapa sangka? Gadis yang awalnya tak pernah Raid inginkan ini justru mampu mencuri hatinya. Membuat seorang Raid bertekuk lutut hingga rela menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk seorang Nissa yang cengeng. Terlebih setelah berhasil memiliki Nissa seutuhnya, Raid dibuat tergila-gila. Jatuh cinta setiap hari da
Sebenarnya enggan sekali untuk Nissa menerima tawaran Naira pergi ke London. Bukan hanya karena dia tidak suka naik pesawat, tapi juga karena malas ketemu Nichole. Gimana ya, jelasinnya? Semua orang memang bilang Nichole itu sudah berubah. Tetapi sebagai sesama wanita, jelas Nissa tahu dan bisa merasakan kalau sebenarnya Nichole itu belum menyerah tentang perasaannya pada Raid. Wanita itu masih mendamba Raid meski tidak terang-terangan seperti dulu. Di depan Naira dan suaminya, Nichole memang akan bersikap biasa saja dan seolah acuh pada keberadaan Raid. Tetapi Nissa tahu betul, kadang dia masih mencuri pandang pada Raid, dan mencoba mendekati pria-nya dengan gaya halus.Ah, pokoknya Nissa tidak suka sama Nichole!"Sayang, kita nggak akan lama, kok. Hanya mengantarkan Naira saja ke rumah mertuanya.""Abis itu langsung pulang, ya?""Uhm ... tinggal dulu beberapa hari, ya? Soalnya Abang juga ingin menengok Damien dan juga harus mengecek usaha Abang yang ada di sini. Kita juga bisa sek
"Sayang, hari ini Abang ada urusan di knightsbridge. Kamu mau ikut nggak?""Di mana itu, Bang? Jauh nggak dari sini?""Knightsbridge terletak di jantung kota London yang modis, menggabungkan jalur Hyde Park yang dilalui kuda, kedutaan besar Belgravia, museum Kensington, dan kediaman seniman Chelsea. Saat ini, lingkungan itu dipenuhi dengan berbagai toko, restoran, townhouse bersejarah kelas dunia, dan merupakan rumah bagi dua properti Jumeirah . Di sana, kita juga bisa melihat sejarah Knightsbridge dan bagaimana ia bisa mempertahankan reputasi yang dimilikinya saat ini." Raid menjelaskan dengan sabar dan panjang lebar. "Nggak tahu ah, Bang. Nggak ngerti juga. Udahlah, Abang aja yang pergi. Nissa lagi mager," sahut Nissa kemudian dengan malas. Raid mengerutkan keningnya bingung. Beberapa hari ini entah kenapa Nissa memang berubah jadi pemalas. Tak seperti biasanya yang selalu antusias jika di ajak ke tempat baru. Apa mungkin Nissa sudah bosan tinggal di sini? Akan tetapi, mereka baru
*Happy Reading*"Kita putus aja!" final Nissa Akhirnya. Karena sudah tak kuat menahan sesak atas sikap pacarnya itu. Ah Ralat, tepatnya orang yang dijodohkan oleh ayahnya.Mendengar keputusan Nissa. Abyan, tunangan Nissa itu bukannya kaget, atau setidaknya merasa bersalah pada Nissa. Pria itu malah terlihat memutar mata jengah ditempatnya."Kayak bisa aja kamu hidup tanpa aku," jawabnya dengan jumawa. Membuat Nissa menggeram tertahan."Aku bisa kok! Aku akan--""Udahlah!" Abyan menyela dengan malas. Sambil mengibaskan tangannya dihadapan Nissa. Seperti Tak mau mendengar apapun lagi ucapan dari Nissa."Kamu tuh jangan banyak drama, bisa gak? Aku tuh capek!" imbuhnya lagi, sambil menatap Nissa dengan malas. "Aku udah kerja seharian, lembur, meeting sana sini. Aku butuh istirahat, Nis.""Aku tahu, tap--""Makanya berhenti merengek!" pangkas Abyan dengan cepat. "Bisa gak? Kalau gak penting-penting amat. Kamu gak usah nemuin aku? Apalagi kalau niat kamu cuma buat ngerengek kaya gini. Nyebe
*Happy Reading*Nissa [Asalamualaikum, By.]Abyan [WaalaikumsalamAku lagi sibuk. Jangan ganggu!!]Nissa [Sibuk apa?Kencan di Foodcourt, ya?]Nissa melihat Abyan menoleh ke kanan dan kiri sejenak. Sebelum terpaku beberapa detik saat menemukan keberadaannya di luar jendela, tak jauh dari sana. Kemudian pria itu pun langsung menghela napas panjang di sana. Bukan menghela napas panjang sih, tepatnya. Tetapi mendengus malas.Lalu, Abyan pun terlihat mengetik di ponselnya, dan ....Tring!Sebuah notifikasi chat langsung muncul di ponsel Nissa.Abyan [Tenang aja, dia cuma pacar aku!!]Selalu! Itu terus yang Abyan katakan, tiap kali Nissa memergokinya kencan dengan seorang perempuan. Atau, saat Nissa melaporkan labrakan wanita-wanitanya.Nissa bahkan sudah tidak bisa menghitung lagi, berapa banyak luka yang ada di hatinya, akibat ulah Abyan.Tring!Belum sempat Nissa membalas lagi. Sebuah chat dari Abyan kembali dia dapatkan.Abyan [Awas kamu kalo coba-coba bikin drama di sini!! Lebih baik
*Happy Reading*Plak!Nissa yang baru saja tiba di loby tempat kerjanya. Terkejut dengan tamparan tiba-tiba, yang membuat wajahnya langsung terlempar ke samping. Menahan panas yang menjalar di sebelah pipi akibat tamparan barusan, Nissa langsung mencari pelaku. Seorang wanita cantik nan seksi langsung di temukan matanya seketika.'Apa lagi ini ya robb ...?' batin Nissa mendesah kesal. Namun, seakan sudah bisa menebak alasan wanita ini tiba-tiba menamparnya barusan.Abyan! Siapa lagi?"Heh, jalang! Gue peringatin sama lo, ya? Jauhin Abyan! Dia itu milik gue!" hardik wanita itu menunjuk wajah Nissa. Kan? Apa Nissa bilang? Wanita seksi ini pastilah salah satu dari pacar-pacar Abyan. "Ada apa ini? Mbak, mohon jaga sikap!" Satpam yang bertugas di lobby pun segera menghampiri dan mencoba melerai keributan. Sebab kejadian barusan sontak membuat semua orang yang lewat menghentikan langkah dan akhirnya malah mengerumuni mereka dengan wajah penasaran luar biasa. "Diem, lo!" salak wanita t
*Happy Reading*Ucapan Nissa membuat Dita meradang, bisa-bisanya wanita pelakor itu mengatainya sebagai gundik. Dita langsung memegang lengan Abyan mencari pembelaan.Nissa yang sudah benar-benar muak menghadapi manusia setengah siluman itu akhirnya memilih untuk pergi dari hadapan Abyan. Mau dia menjelaskan sampai mulut berbusa pun percuma saja, pria itu tidak akan percaya padanya."Kamu keterlaluan, Nis. Minta maaf sekarang!" kata Abyan memaksa. Namun, Nissa tidak peduli, semua ini bukan salahnya."Kamu lebih milih belain dia daripada dengerin penjelasanku? Terserah kamu ajalah!" kata Nissa kesal dan memilih pergi seraya mengusap pipinya yang perih bekas tamparan Abyan tadi.Nissa masih tidak menyangka kalau pria itu bisa berbuat kasar padanya. Hanya karena salah paham, pria itu rela melayangkan tamparan keras ke pipinya, tak tanggung-tanggung sampai dua kali.Abyan keterlaluan. Kenapa dia harus dipertemukan dengan pria kejam sepertinya. Apakah sang ayah mau Nissa mati muda di tanga
*Happy Reading*Dita yang di cekik Abyan berusaha memukul-mukul tangan pria itu yang kini membuatnya kesulitan bernapas. Dita masih tak mengerti kenapa Abyan bisa tiba-tiba marah begini padanya."Ab ... yhan ... lephas!" rontanya berusaha lepas. Namun, Abyan seperti sudah kesetanan dan malah memperkuat cekikannya. Wajah Dita seketika memucat dan megap-megap berusaha mencari udara. "Ab ... yhan ... tohlong. Akhu ... ghak ... bisha ... naphas! Ab ... yhan!"Beruntung Abyan tak benar-benar membuat gadis itu mati. Melihat Dita yang lemas dan dan sudah hampir membiru, pria itu pun melepaskan cekikannya. Namun, dengan cara kasar sampai Dita tersungkur ke lantai. Dita pun terbatuk-batuk sambil berusaha mengisi rongga dada dengan udara sebanyak-banyaknya."Abyan. Kamu kenapa, sih? Kok kamu tiba-tiba marah gini? Salahku apa?" tanya Dita disela batuknya Bukannya menjawab, tangan Abyan malah kembali mencengkram dagu Dita dengan kuat dan memaksa wajah gadis itu menghadap padanya. "Gak usah b