Share

Bab 10

Bab 10

"Yang penting Bu Ema dan Pak Zein tidak bertengkar. Sekarang mau bibi siapkan makan?"

"Saya menunggu Ze saja, Bi."

"Hmm, kata Pak Zein. Bu Ema disuruh makan dulu. Nanti malam tinggal nemenin atau mau makan lagi bersama beliau."

Ema mengulas senyum lalu mengikuti saran Bi Sumi. Ia ingin mencoba membuka hatinya untuk sang suami. Itupun kalau bisa. Sebab, ia yakin Zein juga masih memendam perasaan pada mantan istrinya. Setiap kali ia bertanya tentang masa lalu, Zein selalu menjawab dengan wajah penuh penyesalan.

"Bibi temani, ya!"

"Tapi bibi masih kenyang."

"Nggak, Bi. Saya tahu Bibi selalu makan menunggu saya. Iya, kan?"

Bi Sumi mengulas senyum.

Baru beberapa suap, Ema merasakan perutnya penuh. Mual pun menghinggapi.

"Bu Ema, kenapa? Perutnya nggak enak?"

Makanan yang masuk ke perut pun keluar."

"Maaf merepotkan bibi."

"Nggak, ini sudah kewajiban bibi."

"Tolong bibi panggilkan dokter Syifa saja. Apa obatnya membuat saya alergi?"

"Dokter yang baru itu?"

"Iya, Bi. Amb
D Lista

Terima kasih buat pembaca setia kisah Zein dan Syifa. Tetap ikuti sampai tamat ya. Jangan lupa Like dan komentarnya🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
D Lista
terima kasih sudah mengikuti ceritanya. nantikan next bab ya
goodnovel comment avatar
Allehandra Hill
please deh thor jangan balikan lagi ma dia, mending ma irsyad aja...
goodnovel comment avatar
D Lista
memabukkan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status