Share

Jangan Main-main!

“Aku enggak peduli walaupun Bapak minta cucu sepuluh lagi. Aku bukan sapi, kambing, atau jenis hewan perliharaannya yang lain. Aku mau punya anak karena aku yang mau. Bukan atas perintah siapa pun,” ucap Rati dari dalam kamar mandi.

Aku yang duduk menungguinya dengan duduk di salah satu kursi yang melingkari meja makan hanya mengiakan. “Jangan lupa, untuk bikin anaknya itu kau masih perlu aku sebagai rekan kerja. Kecuali kau berencana punya anak dengan orang lain.”

“Dan aku baru mau punya anak setelah pekerjaanku yang sekarang enggak terlalu padat lagi. Aku mau mengandung anakku dengan tenang. Menikmati setiap detiknya.”

Aku diam saja, tak berminat menjawabnya sama sekali.

Rati meninggalkan kamar mandi dengan tubuh yang hanya berbalut selembar handuk. Matanya nyalang menatapku penuh ketidaksukaan. “Aku berencana punya anak dari siapa lagi kalau bukan dari kamu, Owen! Dan tolong jangan panggil aku dengan kau-kau be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status