Share

Kena Mental

“Kalau enggak muat terus dipaksakan, nanti bisa robek. Bahaya. Percuma pakai pengaman kalau isinya tumpah ke mana-mana.”

“Idih!”

“Kamu sudah besar, Xai. Ayah mencoba melakukan sesuatu yang dibutuhkan oleh anak-anak remaja sekarang dari orangtua mereka tapi enggak dilakukan karena dianggap tabu. Kamu seharusnya dengarkan baik-baik,” keluhku.

Xai akhirnya melepaskan bantal dari wajahnya, tapi diam saja tidak menanggapiku. Dia menatap langit-langit yang sesekali bersinar karena pantulan cahaya dari kendaraan yang sedang melintas di depan rumah kontrakan.

“Kalau ternyata ukuran standar yang dijual di pasaran enggak muat buat kamu, terpaksa kamu cari di internet. Beli ukuran yang lebih besar, kayak Ayah.”

Xai menatapku sangsi, lalu dia kepalanya bergeleng-geleng tak percaya.

“Kenapa? Mau lihat?”

“Ayah!”

“Kalian bisa diam enggak, sih! Ini sudah lewat tengah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status