Share

Bab 86

Bab 86

Mera melenguh lirih. Cukup menikmati, meski kenikmatan itu harus bercampur baur dengan perasaan membenci akan diri sendiri. Diantara deru nafas gairah akibat sentuhan Abraham, ada rintihan hati yang tak bisa Mera sembunyikan. Setitik air mata menetes, membasahi pipinya yang mulus bersih.

Abraham menyapu tetesan itu dengan ujung jemarinya. Ada sakit dalam hati Mera tatkala merasakan cairan bening yang ia teteskan.

Tapi untuk menolak ia tak bisa, dan untuk melanjutkan pun ada rasa tak bersalah. Dua perasaan yang saling bertolak belakang. Akan tetapi kenikmatan dan rasa cinta yang masih tersisa membawanya untuk bertahan dalam kondisi tersebut. Meski tak di pungkiri kedepannya semua itu akan membuat batinnya semakin tersiksa.

"Tidak usah menangis, Sayang! Tidak ada yang patut untuk ditangisi. Aku tak rela melihat air matamu." ucap Abraham.

Mera membisu. Dalam kebisuannya ia membatin dalam benak, "Ya, kau tak rela melihat ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status