Share

84

Pagi begitu berbeda rasanya setelah malam panjang yang bertabur kebahagiaan, meriahnya acara pertunangan semalam dan berbagai keromantisan yang terjadi antara aku dan Mas Eko membuat diri ini tak bisa berhenti tersenyum.

"Bunda, boleh minta susu?"

"Boleh," jawabku pada Gema.

"Bunda terlihat senang dan terus tersenyum," goda Rina sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"Ya Alhamdulillah."

"Bunda cantik dan bahagia semalam ya, tapi sayang Papa enggak."

Hah, aku terkejut mendengar kalimat anakku. Jadi, semalam ia sempat melihat ayahnya? Sungguh itu mengejutkan sekali.

"Apa, kalian bertemu ayah?"

"Ya, kami ketemu dengannya, cuman ayah enggak nyapa, hanya ngeliat dari jauh saja."

"Lalu, kenapa kalian tidak menyapa duluan?"

"Malu, juga banyak orang nyapa kami, jadi gak enak sama suasana juga."

Aku langsung tergelak mendengar jawaban anakku, lucu dan terdengar dewasa sekali, tidak enak dengan suasana.

"Tidak ada suasana yang akan berubah Anda kalian menyapa ayah kalian."

"Tapi, Om Eko
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status