Share

Chapter 22

RIRI POV

Aku terbangun dengan mendapati Mama dan Bunda yang sedang duduk di sisi ranjang. Aku yakin, tadi pasti aku pingsan saat menahankan rasa sakit di kepalaku. Aku tidak tahu berapa lama aku pingsan. Tetapi sepertinya cukup lama.

"Kamu udah bangun, Sayang? Kok tumben banget kamu udah bangun tapi tidur lagi?" tanya Bunda saat tahu aku bangun.

"Iya, Bun. Riri juga nggak tau, Bun. Tadi sih niatnya mau baring-baringan aja karena nggak ada kegiatan. Haikal juga tadi belum bangun. Tapi kok malah ketiduran. Hehe," jawabku asal lalu tertawa canggung sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal sama sekali untuk menghilangkan rasa gugupku. Bunda hanya menanggapi dengan kata 'oh' saja.

"Haikal ke mana, Bun?" tanyaku karena tidak melihat Haikal di ruangan ini.

"Haikal lagi nebus obat kamu. Sebentar lagi juga balik," jawab Bunda.

"Sambil nunggu Haikal, kamu sarapan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status