Share

Perhatian Putra

Hari kedua Putra memaksa untuk menjemputku. Aku sudah menolak tapi kata Putra dia tidak menerima menolakan.

"Bu, ada Pak Putra jemput ibu," kata Bibik saat kami tengah sarapan.

"Kamu di jemput?" tanya Mas Arfan. "Kenapa Putra harus jemput segala, lalu gimana dengan Kiara?" tanya Mas Arfan.

"Dia tetap berangkat denganku, sebenarnya aku sudah menolak tapi nyatanya Putra tetap jemput aku," jawabku.

"Mama, Om Putra ke sini? Asyik bisa bareng Om Putra," sahut Kiara.

"Kiara jangan dekat sama Putra. Dia itu orang lain," tegur Mas Arfan.

Aku dan Kiara berpamitan, Mas Arfan mengantar kami sampai depan.

"Putra, awas saja kamu macam-macam dengan Kinan," ucap Mas Arfan.

"Jangan khawatir, Pak Arfan! Saya bukan tipe pebinor," balas Putra.

Kami berangkat mengantar Kiara dulu, Kiara terlihat senang bisa bersama Putra. Entah, Putra punya pesona apa sehingga Kiara nempel padanya.

"Sepertinya kamu sayang dengan anak kecil. Kenapa gak menikah aja?" tanyaku.

"Belum ada yang cocok, kan gak harus menikah ju
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
thor .. kenapa kamu bikin kinan tolol permanen .. muakkkk
goodnovel comment avatar
Nunyelis
duhhh...jng bikin kinan jd wanita bodoh dong thor......jd gemezzz.....dimanfaatkn arkan kinan mw aja..... knp cm 1 bab thor....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status