Share

125. Ajian Pembangkit Kematian

Pangeran Sakai tampak duduk termenung di pinggir pantai. Wira dan Rajo duduk menemaninya dengan bingung. Sejak pengakuan Dahayu padanya, Pangeran Sakai tidak seperti dahulu. Kini semangatnya menurun dan setiap hari tampak selalu murung.

“Bukankah Yang Mulia Raja akan mengadakan upacara ikrarmu bersama Dahayu, Pangeran? Kenapa kau bersedih? Toh nanti Dahayu juga akan menjadi milikmu?” tanya Rajo heran.

“Aku tidak tahu, apakah Dahayu akan pasrah pada semua ini atau dia akan membangkang lalu pergi meninggalkanku. Itulah yang aku takutkan saat ini. Dan meskipun dia menerima keputusan ayahku, akan sulit bagiku hidup bersama Dahayu yang tidak mencintaiku,” jawab Pangeran Sakai.

“Aku yakin Dahayu akan mencintaimu juga ketika dia sudah menjadi istrimu, Pangeran,” ucap Wira.

“Aku harap begitu,” ucap Pangeran Sakai sambil memandang lautan di hadapannya dengan nanar.

***

Sementara itu, Gajendra telah berh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status