Share

134. Kesatria Baja

“Dari pakaiannya sepertinya dia adalah sang kesatria baja yang bangkit dari tidurnya!”

Bimnatar pun langsung memasuki kampung dan menghubuskan pedangnya pada leher-leher mayat-mayat hidup yang sedang berlarian mengejar warga. Para prajurit bercahaya di belakangnya pun membantunya menebas leher para mayat-mayat itu.

Seorang pendekar bertopeng berdiri menghadang Bimantara sambil membacakan mantra. Tak lama kemudian para prajurit cahaya itu langsung menghilang dari sana. Bimantara heran. Kini dia sendirian dari sana. Namun dia tidak takut. Dua pendekar yang  masih mengintip di dalam semak-semak tampak terbelalak melihat para prajurit bercahaya itu tiba-tiba lenyap dari pandangan mereka.

“Dasar penjahaaat!” teriak Bimantara lalu melompat dari kudanya dan langsung mengarahkan pedangnya pada pendekar bertopeng itu.

Bimantara pun mengeluarkan jurus-jurusnya untuk melawan pendekar bertopeng itu. Pendekar bertopeng tampak piawai mengel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status