Share

32. Senja

Awan di atas Istana Kerajaan Nusantara tampak cerah. Seekor burung merpati berputar-putar di atasnya. Sudah berhari-hari dia ia di sana. Surat yang terkait di kakinya masih tergantung. Ia baru tiba setelah menempuh jarak yang sangat jauh dari pulau Perguruan Matahari. Tak lama kemudian seorang Panglima bernama Cakara berjalan dengan tegap hendak menuju ruangan tempat Raja dirawat. Tak lama kemudian merpati itu terbang ke atas kepalanya lalu menjatuhkan surat itu padanya. Panglima Cakara terkejut mendapati sebuah surat dari gulungan kain terjatuh di atas tanah di hadapannya. Dia meraih gulungan kain itu lalu membukanya.

“Pangeran Sakai resmi diterima di Perguruan Matahari?” gumamnya. Panglima Cakara tersenyum senang mendengarnya. Dia pun kembali melangkah. Saat dia tiba di ruangan Raja yang sedang terbaring lemah. Dia langsung duduk penuh hormat di hadapannya.

“Ampun, Yang Mulia Raja,” ucap Panglima Cakara penuh hormat.

Raja Adiwilaga yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status