Share

442. Siasat Panglima Indra

“Bimantara! Bangun Bimantara!” ucap Putri Kidung Putih di ruangan Tabib Istana itu.

“Tunggu saja, Yang Mulia,” pinta Tabib Istana. “Sebentar lagi dia akan sadar. Sepertinya ada gangguan di syarafnya. Mungkin dia tengah banyak pikiran hingga sakit kepalanya menyerang lalu pingsan.”

Putri Kidung Putih terdiam mendengar itu. Dia memandangi Bimantara yang terbaring lemah dengan sedih.

“Apa karena itulah ingatannya hilang?” tanya Putri dalam hatinya.

Dia menoleh pada Tabib Istana dengan perasaan sangat khawatirnya.

“Aku mohon sembuhkan segera Bimantara. Dia akan menghadapi pertarungan. Jika dia tidak sadar juga, bagaimana dia akan membuktikan pada ayah?” pinta Putri pada Tabib.

“Tuan Putri tenang saja. Aku sudah memeriksa denyut nadinya. Dia hanya pingsan biasa,” jawab Tabib itu menenangkannya.

Tak lama kemudian tangan Bimantara tampak bergerak-gerak. Melihatnya Tuan Putri tampak lega.

“Bimantara?”

Bimantara membuka matanya.

“Di mana aku dan kenapa aku?” tanya Bimantara lemah.

“K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status