Share

65. Dream Comes True

"Kenapa kau tidak bertanya langsung padaku? Kenapa kau malah pergi begitu saja meninggalkanku sendirian di hari pernikahan kita?"

Elena membuka mulutnya, namun tidak ada kata-kata yang keluar. Otaknya menolak untuk mempercayai apa yang kini dilihatnya, sehingga tangannya tanpa sadar meraba wajah orang di hadapannya.

"Kau benar-benar nyata," gumamnya ketika tangannya merasakan pipi yang dulu pernah disentuhnya.

Rambut tipis yang tumbuh di rahang dan dagu pria itu benar-benar terasa nyata di telapak tangannya. Ia mendongak untuk menatap langit. Masih ada cahaya Aurora yang menari-nari di atas sana.

Pandangannya kembali turun ke arah pria di hadapannya. "Jadi ini bukanlah mimpi."

Pria itu meraih tangannya dan menciumnya. Menimbulkan aliran listrik di dalam darahnya, membuat kinerja jantungnya bekerja dua kali lebih cepat. Wajahnya terasa hangat ketika kedua mata mereka bertemu.

Mata hijau yang selalu ia rindukan setiap detiknya. Mata yang terus hadir dalam mimpinya sampai ia merasa takut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status