Share

Biarkan Benih Cinta Itu Tumbuh

"Haaaahh ... "

Aku mengambil nafas panjang usai membasuh muka berkali-kali dengan air kran di toilet cafe and lounge ini.

"Risty, sialan!" geramku.

Bagaimana tidak sialan? Dia menciumku di hadapan banyak orang dengan tidak tahu malu hanya untuk memenangkan tantangan Ziany. Selanjutnya aku berlalu ke toilet untuk meredam kegugupan ini.

Lalu ponselku berdering dan Risty penelfonnya.

"Apa?!"

"Lo dimana, sih?!"

"Toilet."

"Gue kesana."

"Ngapain? Ini toilet laki-laki, Ris!"

"Siapa juga yang mau nyelonong masuk? Orang gue mau ke toilet cewek."

Usai meredakan kegugupan dan ledakan keterkejutan yang baru pertama kualami hingga sebesar ini, aku memilih keluar toilet lalu bersandar di dinding. Tidak berapa lama Risty keluar dengan pakaian minimnya yang membuat mata sakit dan kepalaku pusing.

Aku melepas hoodie lalu menyampirkannya dengan benar di tubuh Risty.

"Thanks, gue kedinginan sebenarnya," ucapnya sambil mengeratkan hoodieku.

Lalu aku mengambil mini bag-nya agar tidak ke
Juniarth

enjoy reading ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Juniarth
iya kak besok up lagi
goodnovel comment avatar
Nahril Fitri
cerita yang bagus... cuma agak disayangkan cuma 1 bab sehari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status