Share

Chapter 122

Kuayunkan kakiku untuk menghampiri Layla. Sepanjang jalan menuju tempatnya berdiri, jejak merah mengikuti langkah kakiku di lantai.

Layla yang berdiri dengan jarak beberapa meter di depan mulai tertawa. "Hahaha. Kamu tidak akan mempercayai aku lagi? Memangnya kamu bisa membuang kepercayaanmu itu hanya dengan berkata begitu?" sindir Layla.

Bibirku melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman miring. "Kenapa tidak? Ayo kita lihat apakah aku masih mempercayaimu atau tidak," balasku yang kini berjarak beberapa langkah darinya.

"Berhenti. Jangan mendekatiku," titah Layla kepadaku. Tak kugubris perintahnya dan terus melangkahkan kakiku ke arahnya.

Sekilas dia melebarkan matanya karena aku tidak menuruti perintahnya, tetapi sedetik kemudian matanya kembali seperti biasa. Layla mulai meningkatkan kesiagaannya terhadapku.

Kuhentikan kakinya saat aku berada tepat di hadapannya. Jarak antara tubuh kami hanya sejauh satu langkah saja.

Kuangkat tangan ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status