Share

Luka Tanpa Darah

Kesunyian kini semakin berkepanjangan sejak Andre menyatakan perasaannya. Kecanggungan pun semakin terasa di antaranya dan Reina. Namun, Andre masih terus menanyakan perasaan gadis itu dengan penuh harapan. “Reina, kamu juga suka kan sama aku?” 

“Em... Andre, kita kan teman. Eh... dan aku... anggap kamu teman.” Meski terasa sangat berat, mau tak mau Reina harus berbicara jujur. Karena ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama dengan membohongi orang lain.

“A— aku sama kamu cuma teman. J— jadi... ah... aku gak punya perasaan yang kayak gitu.” Reina tahu betul jika perkataannya akan sangat menyakiti Andre. Namun, ia tak ingin membohongi temannya atau memberinya harapan.

“Kamu... cuma anggap aku teman biasa? Gak ada spesialnya sama sekali?” Kekecewaan kini timbul di hati Andre. Ia merasa sangat sakit mendengar pernyataan Reina, yang jauh dari harapannya. 

“Eh... Andre, gini. Aku&mda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status